Moeldoko 'Seret' Menko Luhut ke Kemelut Isu Kudeta Demokrat, Jubir Beri Klarifikasi
Nasional

Moeldoko menegaskan bukan hanya dia yang sempat bertemu dengan kader Demokrat tetapi juga Menko Marives Luhut Binsar Pandjaitan. Jubir Luhut pun angkat bicara soal pertemuan tersebut.

WowKeren - Kemelut tengah bergejolak di internal Partai Demokrat. Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengklaim ada sejumlah pihak yang hendak menggulingkannya, sebuah isu yang belakangan turut menyeret nama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Moeldoko disebut-sebut pernah ditemui kader Demokrat yang berujung pada rencana kudeta ini. Moeldoko kini memang telah mengakui pertemuan tersebut, namun sang mantan Panglima TNI rupanya juga sempat membawa nama lain yang menurutnya juga pernah ditemui kader Demokrat.

Rupanya sosok tersebut adalah Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Marives) Luhut Binsar Pandjaitan. "Pak LBP juga pernah cerita sama saya, 'saya juga didatangin oleh mereka'," kata Moeldoko dalam jumpa pers di kediamannya, Jakarta Pusat, Rabu (3/2).

Mau tak mau nama Luhut pun akhirnya terseret dalam pusaran isu kudeta ini. Karena itulah, Juru Bicara Luhut, Jodi Mahardi, akhirnya ikut buka suara dan menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya.

Jodi mengiyakan perihal pertemuan Luhut dan kader-kader demokrat tersebut. Namun konteks pertemuan kala itu, imbuh Jodi, berbeda dengan yang sedang hangat belakangan ini.


"Beda sih (pembahasannya) dengan yang ramai-ramai di pemberitaan sekarang," tegas Jodi, dilansir dari Detik News, Kamis (4/2). Jodi mengungkap pertemuan kala itu sama sekali tak membahas perihal kudeta Demokrat, meski tak ada penjelasan gamblang soal isi pembicaraannya.

"Waktu itu Pak Luhut pun terima tidak diagendakan atau direncanakan. Pak Luhut kan orangnya terbuka saja, apalagi ada salah satu yang hadir itu temannya," ujar Jodi. "Pembicaraannya nggak terkait dengan kudeta-kudetaan."

Jodi juga menegaskan bahwa hubungan Luhut dengan elite Demokrat seperti AHY dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun sejauh ini berjalan dengan baik. Sedangkan perihal pertemuan Demokrat dan Luhut ini sudah pernah dijelaskan salah seorang kader senior partai, Subur Sembiring.

"Itu memintakan pendapat beliau (Luhut) sebagai sesepuh," tutur Subur, menjelaskan pertemuan pada 8 Juni 2020 tahun lalu. "Dianggap orang yang punya pemikiran luas tentang bagaimana aset nasional Partai Demokrat ini ke depan gitu."

"Sehubungan dengan SK AHY yang tidak terbit juga sebagai ketua umum partai," imbuhnya. "Karena tidak bisa memenuhi administratif yang ditentukan oleh Menteri Hukum dan HAM, Peraturan Menteri Nomor 38 tahun 2017 (Pasal) 13 ayat 3 itu."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait