Partai Demokrat Ungkap Cara Moeldoko Undang Kader Bahas KLB, Duga Ada Pihak Siapkan Dana
Nasional

Kepala Bakomstra Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebut bahwa upaya tersebut adalah cara lama untuk mengambil alih kepemimpinan partai secara paksa.

WowKeren - Nama Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko terseret dalam isu pengambilalihan alias kudeta kepemimpinan Partai Demokrat. Partai berlambang mercy tersebut lantas mengungkapkan isi undangan Moeldoko kepada sejumlah kadernya terkait upaya kudeta ini.

"Para kader yang ditemui ini, dibujuk datang dengan janji untuk mendapat alokasi dana tanggap bencana alam di daerah masing-masing," tutur Kepala Bakomstra PD Herzaky Mahendra Putra, Kamis (4/2). "Mereka datang dengan prasangka baik, untuk menghormati undangan, tetapi malah diajak bicara soal KLB (Kongres Luar Biasa) dan pencapresan 2024."

Herzaky juga mengaku mendapat informasi bahwa ada dana yang disiapkan untuk menyelenggarakan KLB tersebut. Ia menyebut bahwa upaya tersebut adalah cara lama untuk mengambil alih kepemimpinan partai secara paksa.

"Dari berbagai sumber yang sudah kami verifikasi, kami juga mendapati fakta dana yang sudah disiapkan untuk para pemilik suara guna menyelenggarakan KLB," terang Herzaky. "Ini mengingatkan kami pada cara-cara lama yang pada masa lalu digunakan untuk mengambil alih kepemimpinan partai secara paksa."


Oleh sebab itu, Herzaky menyayangkan sikap Moeldoko yang dinilainya tak transparan dan akuntabel. Pasalnya, ia menilai Moeldoko hanya menyangkal masalah.

"Sayangnya, ruang dialog yang terbuka dan dijamin konstitusi ini tidak dimanfaatkan oleh Pak Moeldoko untuk bersikap transparan dan akuntabel," kata Herzaky. "Yang kita dengar adalah penyangkalan, pengecilan masalah, dan nada ancaman di sana-sini."

Selain itu, Partai Demokrat juga menilai pernyataan dan bahasa tubuh Moeldoko kontradiktif. Herzaky menjelaskan bahwa dalam konferensi pers pada 1 Februari, Moeldoko menjelaskan telah bertemu dengan sejumlah kader Partai Demokrat untuk mendengarkan curhat di kediamannya. Namun, dalam konferensi pers kemarin, Moeldoko mengakui dirinya datang menemui para kader Partai Demokrat di hotel.

"Kami mendapatkan banyak sekali pertanyaan tentang bahasa tubuh beliau yang tidak bisa menyembunyikan kegelisahan dan isi pernyataan beliau yang kontradiktif. Apa yang beliau sampaikan juga bertentangan dengan keterangan saksi-saksi kami yang menghadiri pertemuan serta fakta pengakuan yang kami dapatkan," jelas Herzaky. "Sebagai contoh, dalam penjelasan tanggal 1 Februari, Pak Moeldoko mengakui bertemu dengan sejumlah kader Demokrat di rumahnya untuk mendengarkan curhat. Tetapi, pada jumpa pers tanggal 3 Februari, Pak Moeldoko mengakui pergi ke hotel untuk menemui mereka. Artinya, ada upaya untuk menyisihkan waktu dan energi di antara kesibukan sebagai Kepala Kantor Staf Presiden untuk menemui kader-kader Partai Demokrat, yang berada di luar lingkup tanggung jawabnya."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait