Lockdown Akhir Pekan Ramai Dibahas, Pakar: Seakan Kalau di Hari Kerja Virusnya Tidur
Nasional

Pakar kesehatan masyarakat dan ahli epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo lantas ikut angkat bicara soal kebijakan lockdown akhir pekan tersebut.

WowKeren - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sempat dikabarkan mengkaji opsi lockdown setiap akhir pekan untuk menekan kasus virus corona (COVID-19). Meski demikian, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kekinian telah membantah dan menegaskan bahwa pihaknya tak berencana menerapkan lockdown akhir pekan.

Pakar kesehatan masyarakat dan ahli epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo lantas ikut angkat bicara soal kebijakan lockdown akhir pekan tersebut. Menurutnya, kebijakan tersebut tak akan efektif.

"Apalagi itu lockdown akhir pekan, mainan saja," tutur Windhu dilansir detikcom. "Kalau memang betul-betul mau dibatasi ya batasi minimal dua minggu."

Pasalnya, tutur Windhu, mobilitas masyarakat perlu dibatasi dalam dua pekan untuk benar-benar melihat efek pada tren kasus COVID-19. Apabila lockdown hanya diterapkan di akhir pekan, maka peningkatan mobilitas di hari biasa berpotensi terus mencatatkan penambahan kasus COVID-19.


"Kalau belum berhasil tambah dua minggu lagi, bukan kemudian akhir pekan, apa itu, efeknya itu apa kalau lockdown akhir pekan, tapi di luar akhir pekan itu orang bergerak," terang Windhu. "Ini kan main-mainan saja, sepertinya seakan-akan virus itu bergeraknya di akhir pekan sehingga dikasih lockdown, kalau di hari kerja virusnya tidur jadi tidak dilockdown, kan itu."

Hal ini juga berlaku untuk pembatasan jam malam di kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Menurut Windhu, kebijakan tersebut justru membuat mobilitas tetap meningkat sebelum sampai batas jam malam.

"Misalnya nih jam malam, seakan-akan virus itu bergeraknya malam hari, di jam malam, sudah siang virusnya tidur, jadi boleh pergi asal tidak lebih dari jam 7 malam karena mungkin jam 7 malam dianggap virusnya baru bangun, gitu, itu lucu kita ini aneh-aneh," pungkas Windhu. "Sebetulnya kita ini mau pandemi ini berakhir atau tidak, itu saya enggak ngerti, terus terang saja saya bingung dengan semua kebijakan yang aneh-aneh."

Sebelumnya, Anies telah menjelaskan bahwa kebijakan lockdown akhir pekan tersebut merupakan wacana yang berkembang di masyarakat dan media. Namun Pemprov DKI disebutnya tak ada dalam posisi untuk mempertimbangkan, apalagi menetapkan, kebijakan lockdown akhir pekan tersebut.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait