PPKM Mikro, Staf Kelurahan di Surabaya Bakal Jadi Petugas Tracing COVID-19
Nasional

Dalam pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), Pemkot Surabaya akan lebih memasifkan kemampuan tracing yang telah dimiliki Satgas COVID-19.

WowKeren - Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro di Pulau Jawa-Bali. Surabaya sendiri hingga kini masih terus berupaya untuk menekan penyebaran COVID-19 di wilayahnya.

Salah satu upaya yang dilakukan Pemkot Surabaya adalah meningkatkan kemampuan tracing yang telah dimiliki Satgas COVID-19. “Kita harapkan dengan (memperdalam tracing) ini akan semakin menurunkan angka penyebaran kasus COVID-19,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, dalam keterangan tertulis, Minggu (7/2).

Whisnu melanjutkan bahwa rencananya pelatihan tersebut akan mulai berlangsung pada Senin (8/2) hari ini, bersama dengan Babinsa, Bhabinkamtibmas dan jajaran tingkat kelurahan. Meski saat ini kondisi pasien COVID-19 di Kota Pahlawan mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya. Namun pelatihan tersebut tetap penting untuk dilaksanakan.

“Jika sebelumnya Bed Occupancy Ratio (BOR) untuk ruang ICU mencapai 100 persen kini turun menjadi 80 persen," jelasnya. "Sementara untuk yang non ICU tinggal 60 persen."


Untuk lebih memasifkan tracing, dia memastikan seluruh jajaran di tingkat kelurahan juga akan dilibatkan dalam pelatihan tersebut. Ada ribuan satgas yang akan menerima pelatihan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya. Di antaranya yakni dari 154 kelurahan se-Surabaya. “Termasuk kepala seksi (kasi) kelurahan kita terjunkan juga,” imbuhnya.

Untuk mekanismenya akan digelar di masing-masing kecamatan atau kelurahan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Dalam setiap pertemuan mengundang satgas berjumlah 23 orang. Hal itu menjadi penting dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan (prokes) yang mana wajib menjaga jarak dan membatasi peserta.

Nantinya dalam kegiatan ini peserta akan mendapat pelatihan dengan metode Focus Group Discussion (FGD) oleh Dinkes. Setelah peserta mengikuti pelatihan, peserta akan menerima sertifikat dan dinyatakan telah mengikuti pelatihan. “Sertifikatnya dari Dinkes. Tentunya setelah mereka mengikuti pelatihan di FGD itu mereka dapat melakukan tracing dengan kualitas yang lebih baik,” tandasnya.

Sementara itu, Kota Surabaya telah mencatat total kasus COVID-19 sebanyak 20.290 hingga Minggu (7/2). Dengan pasien yang telah sembuh tercatat sebanyak 18.738 orang, dan meninggal sebanyak 1.301 pasien.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru