Angela Gilsha mengaku keluarganya tidak memiliki firasat buruk apapun terkait kepergian Marco Panari. Namun, sang ibunda disebut sempat bermimpi hal janggal beberapa hari sebelum kejadian.
- Marina Larasati
- Selasa, 09 Februari 2021 - 15:21 WIB
WowKeren - Aktris cantik Angela Gilsha menceritakan kondisi kedua orangtuanya usai sang adik, Marco Panari meninggal dunia. Meski sudah mencoba ikhlas, namun orangtua Angela masih marah dan tak terima sang anak pergi di usia yang begitu muda.
Belum lagi, Marco meninggal setelah ia minum-minum dengan teman-temannya. Keluarga Angela ingin menyelidiki kasus ini apakah ada kelalaian sehingga menyebabkan Marco meninggal. Pasalnya, Angela merasa jika nyawa Marco saat itu kemungkinan masih bisa diselamatkan jika tidak terlambat.
"Kalau aku sih masih terima ya, kalau orangtua aku kayaknya masih susah untuk menerima karena ini tuh bisa dibilang kelalaian dari teman-temannya (Marco) yang seharusnya orang bisa diselamatkan masih bisa hidup. Tapi karena kelalaiannya nyawanya melayang," jelas Angela Gilsha di kanal YouTube Cumicumi, Senin (8/2). "Jadi orangtua sih yang masih emosi. Makanya biar jelas masih lanjut kasusnya."
Kendati demikian, Angela yakin bahwa teman-teman Marco tidak ada niat buruk pada sang adik. Ia percaya bahwa kasus ini karena ketidaksengajaan.
Sebelum kepergian Marco, pihak keluarga tidak memiliki firasat buruk. Namun, sang ibunda sempat bermimpi bahwa keluarganya menaiki sebuah bus namun tidak ada sosok Marco di dalamnya. Ibunda Angela tak menyangka jika mimpi tersebut seolah menjadi penanda sang putra akan pergi selama-lamanya.
"Mama beberapa hari sebelum kejadian dimimpiin," ungkap Angela Gilsha. "Mama mimpi bus, di dalam bus itu ada oma opa aku yang udah nggak ada, ada om aku, terus di sebelah kanannya itu semua sepupu-sepupu aku. Termasuk aku duduk di situ, tapi kecuali Marco."
"Mungkin udah dikasih tanda melalui mimpi sih, tapi ya kalau ngerasa nggak ada apa-apa, mimpi itu nggak ada artinya juga kan," tutup Angela. "Palingan itu doang sih. Untuk firasat di hari itu, kita semua happy nggak ada firasat buruk atau apa."
(wk/lara)
