Sebut Pandemi COVID-19 Belum Berakhir, Jokowi Akui Ada Rakyat Tak Mampu Beli Masker
Twitter/jokowi
Nasional

Hal ini disampaikan Presiden Jokowi kala memberi sambutan di Peresmian Pembukaan Munas VI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia pada Kamis (11/2) hari ini.

WowKeren - Presiden Joko Widodo kembali menegaskan bahwa pandemi virus corona (COVID-19) hingga kini masih belum berakhir. Hal ini disampaikan Jokowi kala memberi sambutan di Peresmian Pembukaan Munas VI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia pada Kamis (11/2) hari ini.

Dalam forum tersebut, Jokowi meminta para kepala daerah untuk semakin detail menemukan cara baru dalam mengatasi permasalahan ini. Jokowi juga mengajak para Wali Kota dan Wakil Wali Kota untuk melakukan langkah extraordinary yang mendesak.

"Pengendalian laju penyebaran virus harus menjadi prioritas utama kita," tegas Jokowi dalam video yang diunggah ke kanal YouTube Sekretariat Kabinet. "Berulang-ulang sudah saya sampaikan disiplin 3M, menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, harus tetap digaungkan pada masyarakat."

Lebih lanjut, Jokowi meminta Pemda untuk tak hanya sekadar mengimbau masyarakat memakai masker. Pemda diminta untuk membagikan masker kepada masyarakat.


"Saya tambah perintahnya, juga harus bagi masker karena banyak rakyat kadang juga tidak mampu untuk beli masker," kata Jokowi. "Selain menyuruh pakai masker, mengimbau pakai masker, tapi juga bagi masker."

Tak hanya displin menerapkan 3M, Jokowi juga menegaskan bahwa upaya 3T (testing, tracing, treatment) harus ditingkatkan. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menekankan pentingnya pelaksanaan di lapangan.

"Jadi kalau ditemukan yang terinfeksi virus, langsung diisolasi," jelas sang Presiden. "Siapkan isolasi terpusat kerjasama dengan Kementerian Kesehatan, BNPB, TNI, dan Polri."

Jokowi juga menyatakan bahwa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dapat diterapkan, namun dalam lingkup yang kecil atau mikro. Baik dalam skala kampung, desa, atau RW/RT. "Jangan sampai yang terkena virus itu hanya satu orang, hanya satu RT, yang di-lockdown seluruh kota. Jangan sampai yang terkena virus misalnya satu kelurahan, yang di-lockdown seluruh kota. Untuk apa?"

Dengan pembatasan skala mikro tersebut, Jokowi menilai pertumbuhan atau kegiatan ekonomi tak akan rusak. "Oleh sebab itu, Wali Kota, Wakil Wali Kota, harus melakukan pemetaan zonasi penyebaran COVID ini secara detail. Ngerti betul dimana barang (virus corona) itu ada. Sampai di tingkat kelurahan, RW, atau RT," pungkas Jokowi.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait