Sandang Predikat 'Penyintas Corona', Doni Monardo Siap Sumbang Plasma Konvalesen
Twitter/BNPB_Indonesia
Nasional

Kepala BNPB Doni Monardo telah dinyatakan negatif corona usai menjalani tes PCR pada Jumat (12/2) siang tadi. Sebelumnya, Doni mengumumkan dirinya positif COVID-19 pada 23 Januari 2021 lalu.

WowKeren - Kabar gembira datang dari Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Doni Monardo. Ia telah dinyatakan negatif corona usai menjalani tes PCR pada Jumat (12/2) siang tadi.

"Alhamdulillah tentu saya bersyukur kepada Allah SWT atas hasil negatif COVID ini," ungkap Doni sebagaimana yang disampaikan Tenaga Ahli BNPB - Satgas COVID-19, Egy Massadiah, Jumat. "Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, dokter di rumah sakit, tim dokter satgas dan BNPB atas segala dukungan dan perhatian yang telah diberikan. Termasuk doa kawan-kawan, doa dari masyarakat demi kesembuhan saya."

Lebih lanjut, Egy mengungkapkan bahwa keluarga besar BNPB dan Satgas COVID-19 sangat bersyukur dengan kabar kesembuhan Doni. Dengan demikian, Doni bisa kembali hadir untuk memimpin kinerja melawan pandemi corona.

Doni juga disebut Egy siap mendonorkan plasma konvalesen untuk dipakai menyembuhkan pasien positif COVID-19 yang lain. "Doni Monardo pun resmi menyandang predikat 'penyintas COVID-19' dan siap menyumbangkan plasma konvalesen," terang Egy.


Sebelumnya, Doni mengumumkan dirinya positif terpapar COVID-19 pada 23 Januari 2021 lalu. Menurut Egy, Doni tetap memantau perkembangan situasi kebencanaan Indonesia selama menjalani isolasi mandiri.

Di sisi lain, Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro sempat menyampaikan bahwa tidak semua penyintas corona bisa menjadi donor plasma konvalesen terbaik. Bambang menyebut, berdasarkan uji klinis tahap kedua dan ketiga yang tengah dilakukan pihaknya dengan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, terungkap bahwa plasma konvalesen yang baik berasal dari penyintas COVID-19 dengan kategori sedang sampai berat.

"Donor plasma yang baik itu adalah dari yang pasien atau penyintas berkategori sedang sampai berat," jelas Bambang, dikutip dari Kompas, Kamis (11/2). "Tetapi yang menerima (plasma) itu adalah (pasien COVID-19) dari kategori ringan menuju sedang."

Namun demikian, Bambang tetap mendorong setiap penyintas COVID-19 untuk mendonasikan plasma konvalesen. Pasalnya, berdasarkan pengakuan Bambang, pemerintah ternyata pernah mengalami kondisi kekurangan plasma konvalesen sehingga berdampak terhadap keselamatan pasien COVID-19.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru