Hary Tanoesoedibjo Dapat Jatah Insentif Dampak Pandemi Corona, Buat Apa?
Nasional

Pemerintah Indonesia baru-baru ini membagikan insenstif untuk mengatasi dampak pandemi virus corona. Hary Tanoesoedibjo menjadi salah satu sosok yang mendapat bantuan insentif ini. Lantas, digunakan untuk apa?

WowKeren - Pemerintah Indonesia telah membagi-bagikan insentif bagi sejumlah perusahaan sebagai bentuk pemulihan ekonomi nasional dari dampak pandemi COVID-19. Pendiri MNC Group Hary Tanoesoedibjo menjadi salah satu pihak yang menerima bantuan insentif dari pemerintah untuk keperluan sektor pariwisata.

Diketahui, Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut pariwisata merupakan salah satu sektor yang terdampak paling besar karena pandemi COVID-19. Tak hanya itu, sektor ini juga diperkirakan pulih paling akhir sehingga pemerintah memutuskan untuk memberikan insentif agar bisa mempertahankan pariwisata Tanah Air.

Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan mempercepat PP untuk KEK Pariwisata Lido dan 2 KEK pariwisata di Kawasan Babel yang masih dalam proses adalah KEK Sungai Liat dan KEK Tanjung Gunung. KEK Pariwisata Lido diketahui merupakan proyek yang dikembangkan pengusaha Hary Tanoesoedibjo.

Dilansir dari Kumparan, proyek KEK Pariwisata Lido dikembangkan oleh PT MNC dan bekerja sama dengan perusahaan properti milik mantan Presiden AS, Donald Trump. Proyek ini merupakan taman hiburan yang akan disebut dengan nama Movie Land. Tempat wisata Movie Land dibangun di atas lahan seluas 3.000 hektare di Lido, Sukabumi, Jawa Barat.


Berdasarkan pemberitaan South China Morning Post, setengah dari total modal proyek ini berasal dari pinjaman pada pemerintah Tiongkok sebesar USD 500 juta. Anak usaha BUMN Tiongkok bidang konstruksi, Metallurgical Corporation of China (MCC) dikabarkan telah menandatangani kesepakatan dengan MNC Land atas pembangunan proyek ini.

Namun, kabar tersebut justru dibantah oleh Hary Tanoesoedibjo sendiri. Ia menyebut belum menandatangani perjanjian pinjaman dana dari Negeri Tirai Bambu itu. Menurutnya, kerja sama dengan Tiongkok baru sebatas penunjukan perusahaan konstruksi untuk taman hiburan yang berada di hunian mewah tersebut.

"Ditanya apakah perusahaannya telah menerima USD 500 juta dana Tiongkok, Tanoesoedibjo mengatakan dalam pesan teks "tidak benar" dan menyatakan bahwa MNC hanya menunjuk Chinese Metallurgical Corporation of China (MCC) sebagai kontraktor," jelas Hary Tanoe beberapa waktu lalu.

Adapun bantuan yang diberikan oleh pemerintah yang diberikan ke Hary ini dikarenakan proyek ini mampu meningkatkan jumlah wisatawan. Kunjungan wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara dinilai dapat melonjak hingga 63,4 juta orang sampai tahun 2038.

Itu artinya, tempat wisata milik perusahaan Hary Tanoe itu dapat mendatangkan rata-rata 3,17 juta wisatawan per tahun di Indonesia. Pemasukan devisa dari wisatawan mancanegara serta penghematan devisa yang keluar dari wisatawan domestik yang tak jalan-jalan ke luar negeri ditaksir mencapai USD 4,1 miliar selama 20 tahun.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru