Tak hanya itu, berdasarkan pengamatan pada Rabu (24/2) periode 00.00-06.00 WIB, tercatat ada 3 kali guguran lava pijar yang terjadi dengan jangkauan sampai 700 meter.
- Elvariza Opita
- Rabu, 24 Februari 2021 - 10:06 WIB
WowKeren - Diketahui sejak November 2020 lalu Gunung Merapi sudah berstatus Siaga alias Level III. Berbagai fenomena alam yang menunjukkan erupsi termasuk guguran awan panas dan lava pijar berkali-kali terjadi hingga kini.
Salah satunya terjadi pada Rabu (24/2) pagi hari ini, tepatnya pukul 06.31 WIB. Diungkap oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), guguran awan panas itu teramati dengan amplitudo 31 mm dan berdurasi 88 detik.
Kendati demikian, tinggi kolom dari erupsi yang terjadi tak teramati karena puncak yang berkabut, seperti tampak dalam rekaman berikut. Namun awan panas yang meluncur diestimasikan sampai berjarak 800 meter ke arah Barat Daya, tepatnya ke hulu Kali Krasak, Boyong.
Berdasarkan laporan aktivitas Gunung Merapi periode 24 Februari 2021 pukul 00.00-06.00 WIB, terjadi pula 3 kali guguran lava pijar. Jarak luncurnya pun beragam dengan maksimum hingga 700 meter ke arah barat daya.
Sejauh ini potensi bahaya dari erupsi Gunung Merapi masih sama, yakni ke sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Perihal potensi terjadinya erupsi eksplosif, pada kesempatan sebelumnya, Kepala Seksi Gunung Merapi Agus Budi Santoso menjelaskan peluang tersebut tetap ada. "Jadi masih ada kemungkinan letusan eksplosif, ini biasa dalam fase erupsi," kata Agus pada 17 Januari 2021 lalu.
Karena itulah BPPTKG mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di daerah yang berpotensi bahaya. Masyarakat juga diminta mewaspadai bahaya lahar apalagi karena saat ini juga hujan kerap mengguyur, termasuk di seputar kawasan Gunung Merapi.
(wk/elva)