Wanita Lebih Rentan, Kenali Apa Itu 'Coronaphobia' di Masa Pandemi
Pexels
Health

Penelitian Direktur Center for the Treatment and Study of Anxiety di University of Pennsylvania, Lily Brown, PhD, menunjukkan bahwa rata-rata lebih banyak wanita yang melaporkan kecemasan masa pandemi dibanding laki-laki.

WowKeren - Pendemi virus corona (COVID-19) membuat banyak istilah baru bermunculan, salah satunya adalah "coronaphobia". Menurut peneliti yang membantu menciptakan istilah tersebut pada akhir tahun lalu, coronaphobia adalah jenis kecemasan baru yang spesifik untuk COVID-19.

Peneliti mendefinisikan coronaphobia sebagai "respons berlebihan yang dipicu oleh ketakutan tertular virus penyebab COVID-19, yang menyebabkan kekhawatiran berlebihan atas gejala fisiologis, stres yang signifikan tentang kehilangan pribadi dan pekerjaan, meningkatnya perilaku pencari kepastian dan keselamatan, penghindaran tempat dan situasi umum hingga menyebabkan gangguan nyata dalam fungsi kehidupan sehari-hari." Melansir Health.com, definisi tersebut dibuat setelah peneliti menganalisa hampir 500 penelitian yang membahas kekhawatiran dan kepanikan yang dirasakan orang selama pandemi corona.

Sejumlah faktor disebut dapat menyebabkan coronaphobia. Di antaranya adalah berdiam dalam semua ketidakpastian yang menyertai pandemi (seperti apakah gaji Anda akan terdampak di masa pandemi) hingga kecemasan yang berkembang kala mendengar kabar adanya pemimpin dunia atau selebriti terkenal terpapar COVID-19.

Sebenarnya, merasakan kecemasan di masa pandemi merupakan hal yang normal. Untuk mengetahui apakah tingkat kecemasan tentang COVID-19 normal atau berlebihan, Direktur Center for the Treatment and Study of Anxiety di University of Pennsylvania, Lily Brown, PhD, meminta pasien untuk menggunakan perilaku pandemi mereka sebagai penanda.

"Pada dasarnya, apakah Anda dapat melakukan hal-hal yang perlu Anda lakukan untuk menjalani kehidupan yang relatif memuaskan? Apakah Anda dapat terhubung dengan orang lain? Apakah Anda dapat membeli bahan makanan untuk seminggu?" papar Brown. "Seringkali, ketika orang mengalami gangguan kecemasan maka kecemasan mereka mulai meluas. Sehingga mereka semakin sulit untuk menindaklanjuti kewajiban dan memenuhi kebutuhan mereka."


Penelitian Brown menunjukkan bahwa rata-rata lebih banyak wanita yang melaporkan kecemasan masa pandemi dibanding laki-laki. Salah satu penyebabnya adalah wanita memiliki kecemasan lebih besar tentang anggota keluarga yang sakit dibanding pria, atau lebih cemas soal mereka sendiri menjadi penyebar virus secara tak sengaja.

Selain itu, Brown juga menemukan bahwa kaum muda mengalami peningkatan kecemasan. Bukan hanya karena virus corona sendiri, namun juga karena pandemi membuat masa depan mereka tidak pasti.

"(Kelompok-kelompok ini) secara khusus harus benar-benar waspada apakah mereka mulai mengalami salah satu gangguan fungsional itu," katanya. "Dan jika iya, mungkin mereka mencari dukungan tambahan."

Adapun menghabiskan waktu di media sosial atau mengkonsumsi media secara umum kemungkinan juga bisa meningkatkan level kecemasan soal pandemi corona. Namun Brown tidak menyarankan untuk menghindari media atau media sosial secara total.

"Ini berarti Anda hanya butuh membatasi waktu untuk terlibat (dengan medsos dan media)," pungkas Brown. "Tidak terus menerus memeriksa untuk melihat seperti apa berita terbaru atau tentang pertempuran media sosial terbaru."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru