Ghana Jadi Negara Penerima Pertama Vaksin Corona Gratis Dari COVAX
Pexels
Dunia

Berdasarkan pernyataan gabungan WHO dan UNICEF, sebanyak 600 ribu dosis vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca/Oxford telah mendarat di Ibu Kota Ghana, Accra.

WowKeren - Ghana menjadi negara penerima vaksin virus corona (COVID-19) gratis pertama dalam skema berbagi vaksin milik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), COVAX. Berdasarkan pernyataan gabungan WHO dan UNICEF, sebanyak 600 ribu dosis vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca/Oxford telah mendarat di Ibu Kota Ghana, Accra.

"Ini adalah momen penting, karena kedatangan vaksin COVID-19 ke Ghana sangat penting untuk mengakhiri pandemi," ungkap perwakilan UNICEF Ghana, Anne-Claire Dufay, dan perwakilan negara WHO, Francis Kasolo, dikutip pada Rabu (24/2). "600 ribu vaksin COVAX ini adalah bagian dari tahap awal pengiriman, yang merupakan bagian dari gelombang pertama vaksin COVID menuju beberapa negara berpenghasilan rendah dan menengah."

Pengiriman vaksin corona pertama ini dilakukan delapan bulan setelah peluncuran inisiatif COVAX. Program COVAX tersebut bertujuan untuk mengumpulkan dana dari negara-negara kaya dan nirlaba untuk mengembangkan vaksin COVID-19 dan mendistribusikannya secara adil di seluruh dunia.

Menurut rencana yang dipresentasikan oleh pejabat kesehatan Ghana, vaksin yang dikirimkan COVAX ini akan digunakan untuk memulai kampanye vaksinasi yang akan memprioritaskan petugas kesehatan garis depan dan orang lain yang berisiko tinggi. Pengiriman vaksin corona ke Ghana ini merupakan tonggak penting bagi COVAX yang mencoba mempersempit kesenjangan antara jutaan orang yang divaksinasi di negara-negara kaya dengan relatif sedikit orang yang telah menerima vaksinasi di bagian dunia yang kurang berkembang.


COVAX bertujuan mendistribusikan total 2,3 miliar dosis vaksin corona pada akhir tahun 2021 ini. Termasuk 1,8 miliar dosis ke negara-negara miskin secara gratis, dan untuk menutupi hingga 20 persen populasi negara.

Sebelumnya, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus meminta negara-negara kaya untuk membagikan dosis vaksin corona mereka untuk COVAX. Menurut Tedros, tujuan distribusi vaksin yang adil berada "dalam bahaya".

"Sejauh ini 210 juta dosis vaksin telah diberikan secara global tetapi setengahnya hanya ada di dua negara," ungkap Tedros di Jenewa, Selasa (23/2). "Lebih dari 200 negara belum memiliki satu dosis pun."

Sebagai informasi, COVAX dipimpin bersama oleh WHO, aliansi vaksin GAVI, Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI) dan UNICEF. Bulan ini, COVAX telah mengalokasikan tahap pertama dari 330 juta dosis vaksin corona untuk 145 negara, termasuk beberapa di Afrika Barat.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait