Bisa Mematikan! 7 Gejala Ini Jadi Tanda Virus Corona Picu Komplikasi Darah
Getty Images/iStockphoto/Christoph Burgstedt
Health

Virus corona dapat mempengaruhi aliran darah yang berakibat fatal. Selalu waspada! Kenali gejala-gejala ini yang menjadi tanda COVID-19 memicu komplikasi darah.

WowKeren - Virus corona selain mengancam sistem pernapasan juga dapat berdampak besar pada organ vital manusia. Salah satunya adalah dapat memicu kerusakan pada darah yang mengalir melalui jantung ke otak pasien.

Kondisi itu dapat memicu komplikasi yang bahkan bisa menyerang orang-orang muda dan masih sehat. Komplikasi aliran darah juga dapat menjadi tanda Long COVID yang berbahaya karena masih kurangnya pengetahuan medis untuk menanganinya.

Oleh sebab itu, banyak dokter memperingatkan pasien COVID-19 untuk berhati-hati dalam belajar dan melakukan pemeriksaan preventif, bahkan setelah sembuh. Hal ini dilakukan demi memantau kondisi kesehatan tidak mengalami komplikasi.

COVID-19

Unsplash/Martin Sanchez

Virus SARS-COV-2 sendiri merupakan infeksi kompleks yang sanggup menyebabkan kelainan pada darah yang mengalir melalui pembuluh darah. Salah satunya adalah pembekuan darah. Kondisi ini akan membuat gumpalan darah menghalangi aliran darah yang mengalir melalui arteri atau vena. Akibatnya, terjadi kerusakan jaringan dan kekurangan oksigen yang dapat membuat sel-sel tubuh di mati.

Pembekuan darah sendiri dianggap sejumlah peneliti merupakan hal normal. Namun, kondisi itu akan menjadi mematikan jika terjadi pada pasien virus corona karena virus juga mengaktifkan sitokin dan respons peradangan dalam tubuh.

Berdasarkan dari studi kesehatan, berikut merupakan 5 tanda virus corona telah memicu komplikasi darah:

1. Pembekuan darah yang parah

Para dokter telah melaporkan tingginya masalah pembekuan darah pada pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit, baik yang tua maupun muda. Masalah pembekuan darah tidak hanya dapat meluas, tetapi juga membawa risiko terbesar bagi orang-orang yang memiliki penyakit penyerta seperti diabetes, tekanan darah tinggi, atay penyakit jantung.

2. Trombosis

Plasma Darah

Reuters/Lindsey Wasso

Tanda lain yang dapat memicu komplikasi darah pada pasien virus corona adalah adalah trombosis vena dalam. Kondisi ini masuk dalam gejala tidak biasa yang wajib diperhatikan. Trombosis vena dalam dapat terjadi ketika virus corona menyerang vena dan lapisan tungkai di kaki, menyebabkan pembekuan darah.

Gumpalan tersebut dapat mengganggu aliran darah dan bahkan menyebabkan emboli yang menyakitkan dalam banyak kasus. Meskipun gumpalan vena dalam biasanya terjadi di paha atau tungkai bawah, namun dalam beberapa kasus juga bisa terjadi dibagian tubuh lain yang berbahaya dan harus segera mendapatkan bantuan medis.

3. Pembengkakan atau peradangan kulit

Salah satu tanda komplikasi darah pada pasien virus corona yang perlu diwaspadai adalah peradangan yang meluas di seluruh tubuh. Ketika virus corona menyerang kulit dan menyebabkan peradangan, itu dapat menyebabkan banyak pembekuan darah. Akibatnya, kondisi itu akan menyebabkan pembengkakan, lesi, dan benjolan yang seringkali juga menyakitkan.


Saat ini, banyak ahli memperingatkan bahayanya pembengkakan dan peradangan kulit yang biasa disepelekan. Ahli menyebut kondisi itu sering kurang diperhatikan sebagai tanda serius sehingga mengarah pada diagnosis yang buruk dan berdampak fatal di masa depan.

4. Kulit ruam dan berubah warna

Kulit Ruam

/Amelia Brown

Ruam kulit hingga perubahan warna menjadi gejala tidak biasa bagi pasien virus corona. Fenomena ini kerap kemungkinan merupakan implikasi dari virus corona yang menyebabkan kerusakan pada aliran darah dan berdampak pada kulit.

Sejumlah penelitian menyebut kondisi ini menunjukkan manifestasi kulit yang berpotensi mengganggu aliran darah yang sehat. Pasien yang mengalami ruam biru-ungu-merah di dekat kulit pada mereka yang dites positif terkena COVID-19 dapat menjadi tanda terjadinya kerusakan pembuluh darah tepi.

5. Meningkatnya risiko stroke

Anehnya, COVID-19 juga dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke di antara pasien (asimtomatik, ringan atau berat). Bahkan mereka yang tidak memiliki riwayat kasus masalah jantung dapat mengalami stroke mendadak.

Kondisi tersebut dapat memperumit prognosis. Sekali lagi, risiko stroke yang meningkat kemungkinan disebabkan akibat komplikasi aliran darah yang tidak normal atau pembekuan.

6. Kerusakan paru-paru dan jantung

Serangan Jantung

Pixabay

Dampak fatal komplikasi darah akibat virus corona dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan jantung. Menurut banyak dokter, alasan kuat mengapa pasien yang sehat pun akhirnya menderita masalah seperti ini adalah pembekuan darah yang akut.

Tekanan darah yang meningkat dapat memicu pembekuan darah dan gejala parah berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan setelah melawan virus. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Lancet Respiratory Medicine mengamati bahwa penggumpalan darah dapat menyumbat paru-paru dan menyebabkan masalah, termasuk sesak napas.

Hal serupa juga disebutkan jurnal Amerika Serikat (AS). Banyak penggumpalan darah dapat melemahkan dinding jantung, menyebabkan aritmia, dan bahkan dalam beberapa kasus, memicu serangan jantung.

7. Kerusakan ginjal

Berdasarkan penelitian yang dirujuk oleh John Hopkins Medicine, penyumbatan pembuluh darah di ginjal dengan bekuan darah dapat meningkatkan risiko pasien gagal ginjal dan bahkan mempersulit dialisis. Resiko paling besar ada pada mereka yang menderita bentuk penyakit yang parah.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait