AIVITA Rekan RI Kembangkan Vaksin Nusantara Beber Hasil Uji Klinis Tahap 1, Seperti Apa?
Pixabay/hakan german
Nasional

Perusahaan bioteknologi AIVITA asal Amerika Serikat merupakan rekanan Indonesia dalam mengembangkan Vaksin Nusantara. Kekinian AIVITA mengungkap hasil uji klinis fase I kandidat vaksin tersebut.

WowKeren - Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjadi sorotan usai Vaksin Nusantara ramai dibicarakan. Vaksin yang diklaim mampu memicu antibodi terhadap COVID-19 secara permanen itu dilaporkan siap memasuki uji klinis fase II.

Tentu menjadi pertanyaan banyak orang, seperti apa hasil uji klinis fase I hingga para pengembangnya optimis vaksin bisa memancing antibodi yang bisa bertahan seumur hidup? Adalah AIVITA Biomedical Inc., sebuah perusahaan bioteknologi swasta berbasis di Amerika Serikat yang menjadi rekanan tim pengembangan Vaksin Nusantara yang mengungkap hasil uji klinis tersebut.

Dari hasil penelitian terhadap 27 relawan, semua menunjukkan reaksi positif mampu menoleransi keberadaan zat vaksin tersebut. Tak ada efek samping yang dilaporkan serta setiap individu terkait mampu menghasilkan antibodi.

"Kami terus melihat kebutuhan tak terelakkan global akan vaksin yang dapat ditingkatkan dan diadaptasi, serta mampu memberikan perlindungan terhadap semua varian virus COVID-19," tutur CEO AIVITA, Hans Keirstead Ph.D. Hal itulah yang melatarbelakangi penelitian AIVITA dan PT AIVITA Biomedika Indonesia untuk vaksin yang personal bertajuk Vaksin Nusantara.

"Vaksin pribadi kami dapat dibuat secara lokal untuk mendukung stimulasi ekonomi regional. Menggunakan kit yang dapat diproduksi dengan cepat dalam skala besar," jelas Keirstead, dilansir dari situs resmi AIVITA, Jumat (26/2).


"Selain itu, bahan kami dapat diadaptasi untuk segera membuat vaksin baru melawan mutasi virus," imbuhnya. Hal ini sesuai dengan penjabaran sejumlah pihak terkait sebelumnya, yakni Vaksin Nusantara berbasis sel dendritik yang dapat memicu produksi antibodi secara mandiri.

Dalam studi praklinisnya, AIVITA mendapati antigen SARS-CoV-2 bereaksi dengan antibodi imunoglobulin alami dari serum pasien pemulihan COVID-19. Dengan demikian antigen ini merupakan target kekebalan tubuh yang sesuai untuk produksi vaksin.

Beberapa antigen kemudian dimasukkan ke dalam sel dendritik dan vaksin yang dihasilkan menunjukkan respons imun dari limfosit. Tikus yang divaksinasi juga terbukti menghasilkan antibodi dan respons imun seluler yang kuat dengan sangat cepat.

Jika uji klinisnya berhasil, maka vaksin AIVITA yang diberi nama dagang AV-COVID-19 ini bisa memberikan keunggulan dari segi keunikannya. Sebab dengan kit yang telah ditetapkan, teknisi bisa meramu vaksin secara personal sesuai kondisi pasien serta mengantisipasi temuan mutasi virus.

Metode semacam ini, dituturkan AIVITA, sudah diterapkan dalam berbagai penelitian kanker sebelumnya. Hal ini sejalan dengan AIVITA yang memang sudah berkecimpung di bidang penelitian kanker seperti kanker ovarium, glioblastoma, hingga melanoma.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait