48 Kasus Terdeteksi di RI, Eijkman Khawatir Corona Varian N439K Pengaruhi Efektivitas Vaksin
Pexels/CDC
Nasional

Pihak Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman mengaku temuan tersebut telah dilaporkan Indonesia ke embaga Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).

WowKeren - Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman menyebut sudah ada 48 kasus mutasi virus corona varian N439K yang masuk ke Tanah Air sejak akhir tahun 2020 lalu. Puluhan kasus tersebut ditemukan dari 547 sampel whole genome sequencing (WGS) virus corona SARS-CoV-2.

Pihak Eijkman mengaku temuan tersebut telah dilaporkan Indonesia ke embaga Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID). Sebagai informasi, GISAID adalah lembaga bank data yang menjadi acuan untuk data genom virus corona SARS-CoV- 2.

"Sudah dilaporkan sejak November atau Desember 2020 begitu ya," ungkap Kepala Eijkman, Amin Soebandrio, kepada CNN Indonesia, Jumat (12/3). "48 kasus itu ditemukan diantara 547 sequence secara keseluruhan hingga saat ini itu."

Lebih lanjut, Amin menjelaskan bahwa temuan kasus mutasi tersebut didapat dari hasil penelitian sejumlah pihak. Di antaranya LBM Eijkman, tim peneliti di Universitas Indonesia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga, dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan.


Meski demikian, Amin mengaku masih belum bisa memberikan informasi mengenai dari Indonesia wilayah mana sampel varian N439K itu ditemukan. "Belum dirangkum soalnya ya, saya harus buka data dulu," kata Amin.

Selain itu, Amin juga khawatir varian N439K ini dapat mempengaruhi efektivitas vaksin corona yang saat ini sudah beredar. Pasalnya, tutur Amin, studi menunjukkan bahwa N439K bisa lebih menginfeksi seseorang dan juga memiliki daya ikat ke reseptor yang lebih besar.

"Dikhawatirkan dia bisa resisten terhadap antibodi yang menetralisasi," pungkas Amin. "Sehingga dikhawatirkan juga mempengaruhi hasil vaksinasi."

Sebelumnya, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) telah meminta publik untuk mewaspadai varian N439K karena sudah menyebar ke 30 negara. Yang patut diwaspadai dari varian ini adalah karena lebih "pintar" dari varian sebelumnya.

Kendati demikian, untuk bisa melawan virus yang lebih "mengerikan" ini ternyata bisa dengan menggunakan masker sesuai standar. Bahkan penggunaan masker dengan baik dan benar bisa menurunkan risiko tertular serta menularkan COVID-19 sampai 90 persen.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru