Shahnaz Haque Kenang Sosok Mertua, Sebut Keluarga Sekaligus Sang Guru
Instagram/shahnaz.haque
Selebriti

Sosok mertua Shahnaz Haque merupakan salah satu sastarawan termasyhur di Tanah Air. Shahnaz Haque baru saja memperingati 15 tahun meninggalnya sang mertua sekaligus gurunya.

WowKeren - Ramadhan KH merupakan sosok sastrawan Indonesia yang piawai bercerita. Sang sastrawan dikenal telah banyak menuliskan biografi sejumlah tokoh penting Indonesia. Beliau kemudian meninggal dunia pada 16 Maret 2006 silam di Cape Town, Afrika Selatan.

Sang sastrawan rupanya merupakan mertua dari artis legendaris Shahnaz Haque. Anaknya, Gilang Ramadhan menikahi Shahnaz Haque sejak 5 Mei 2001 silam. Menjadi menantu dari seorang sastrawan termasyhur rupanya memberikan pengalaman tersendiri bagi Shahnaz Haque.

Lewat salah satu unggahannya di Instagram, Shahnaz Haque tampak kembali mengenang sosok Ramadhan KH. Ia mengenang sang sastrawan tepat pada peringatan meninggalnya pada 16 Maret, 15 tahun silam. "15 tahun yang lalu, tepat tanggal ini, seorang sastrawan besar Indonesia meninggal pada hari ulang tahunnya yang ke-79 di Cape Town, Afrika Selatan," tulis Shahnaz Haque.

Shahnaz Haque menuturkan bahwa Ramadhan KH bukan saja sebagai seorang mertua baginya, namun juga guru yang amat dihormatinya. Artis pemilik nama Shahnaz Natasya Haque ini mengungkapkan bahwa sang mertua tak segan untuk mengajarinya soal diksi. Shahnaz Haque diketahui juga merupakan seorang presenter sehingga kata apapun yang keluar dari mulutnya harus terdengar baik dan benar.


"Ramadhan KH, guru saya. Pembenar diksi keliru yang sering meluncur ketika saya harus menulis atau berbicara untuk publik," lanjut Shahnaz Haque bercerita. "Belasan tahun berlalu, ilmu yang diwariskan, walau belum sempat semua, sangat berdampak. Menjadikan seperti saya sekarang ini."

Shahnaz Haque mengaku pemilihan diksinya bisa apik seperti sekarang ini tak lain karena berkat didikan sang mertua. Ia juga menceritakan betapa dekat hubungan mereka meski berstatus sebagai menantu dan mertua. Shahnaz Haque rupanya kerap membedah buku karya sang mertua hingga kemudian mendiskusikannya.

"Banyak orang yang menyukai tulisan atau cara saya menyampaikan sesuatu. Kredit itu sebenarnya lebih pantas untuk almarhum, karena saya hanyalah pelaku dari apa yang diturunkan," pungkasnya. "Dulu, kami sering berdebat ketika membedah buku karyanya, sebagai generasi jauh lebih muda, beliau membebaskan saya untuk memberikan kritik."

Lewat unggahan tersebut, Shahnaz Haque pun mengaku sangat merindukan sosok sastrawan yang sekaligus menjadi ayah mertuanya tersebut. Perempuan 48 tahun tersebut mengaku akan menjadi seorang murid yang bisa membuat gurunya bangga hingga tersenyum manis di kehidupan selanjutnya. Shahnaz Haque pun berujar bahwa hingga kini belum bisa menjadi istri, ibu bahkan menantu yang ideal dalam keluarganya.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel