Gawat! Prancis Temukan Varian Baru COVID-19 yang Tak Terdeteksi Tes PCR
Unsplash/CDC
Dunia

Kementerian Solidaritas dan Kesehatan Prancis menemukan adanya varian virus corona yang tak terdeteksi oleh tes PCR yang biasa digunakan, dan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.

WowKeren - Pemerintah Prancis melalui Kementerian Solidaritas dan Kesehatan menemukan adanya varian virus corona yang tak terdeteksi oleh tes PCR yang biasa digunakan. Pihak berwenang pun akan melakukan pengawasan ketat dan melakukan penelitian lebih lanjut akan hal ini.

Pasalnya, dalam pengamatan dari 8 orang menunjukkan gejala COVID-9 tapi hasil tes PCR-nya negatif. "Pengamatan beberapa pasien yang menunjukkan gejala khas yang menunjukkan infeksi oleh SARS-CoV-2 tetapi hasil tes RT-PCR negatif pada sampel nasofaring," demikian keterangan Kementerian Solidaritas dan Kesehatan Prancis, Jumat (19/3).

Analisis awal dari varian baru ini tidak memungkinkan untuk menyimpulkan apakah terjadi peningkatan keparahan atau penularan dibandingkan dengan varian sebelumnya. Investigasi mendalam masih dilakukan.

Temuan Prancis tersebut diunggah oleh Ahli biomolekuler dari Aligning Bioinformatics Riza Putranto pada akun Instagram pribadinya rizaputranto. Riza menjelaskan bahwa whole genome sequencing terhadap varian ini pun langsung dilakukan pihak Prancis.


Hal ini dilakukan guna mempersempit ruang gerak virus tersebut. Varian ini pun termasuk dalam klade 20C, yang sudah umum ditemukan sebelumnya. "Varian baru dikategorikan varian under investigation (VUI)," kata Riza kepada kumparan.

Adanya temuan ini, membuat Prancis mempercepat vaksinasi agar varian ini tidak lebih banyak menyebar sebelum hasil riset lengkap keluar. “Otoritas lokal diminta oleh Kementerian Solidaritas dan Kesehatan Prancis utk mengambil langkah pencegahan penyebaran, termasuk salah satunya dengan mempercepat vaksinasi," tutupnya.

Sementara itu, pada Kamis (18/3) waktu setempat, Prancis memutsukan untuk melakukan lockdown di Paris dan sejumlah wilayah lainnya selama sebulan karena adanya lonjakan kasus baru COVID-19. Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Prancis Jean Castex.

Selain Paris, kebijakan ini nantinya akan berpengaruh terhadap sejumlah wilayah mencakup wilayah Hauts-de-France di timur laut Prancis yang meliputi kota Lille serta Alpes-Maritimes di Mediterania, serta Seine-Maritime dan Eure di utara. Tapi mereka menekankan lockdown tidak akan seketat yang pernah mereka lakukan sebelumnya. "Tindakan pengurungan ini tidak akan menjadi pengulangan yang kami terapkan pada Maret dan November lalu," kata Castex dikutip AFP, Jumat (19/3).

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru