Komisi IX DPR RI Desak Pemerintah Indonesia Selesaikan Vaksin COVID-19 Dalam Negeri
Reuters/Dado Ruvic
Nasional

Vaksin COVID-19 saat ini sedang menjadi kebutuhan urgen bagi setiap negara. Maka dari itu, setiap negara berlomba-lomba untuk mendapatkan stok vaksin COVID-19, salah satunya adalah Indonesia.

WowKeren - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya menyampaikan kepada Presiden RI Joko Widodo bahwa ada embargo vaksin COVID-19 yang dilakukan oleh pihak Uni Eropa. Menurutnya, Uni Eropa saat ini telah melarang perusahaan farmasi AstraZeneca untuk mengekspor ke negara lain.

"Memang terjadi lonjakan kasus di beberapa negara termasuk di India, sehingga mulai terjadi embargo vaksin," tutur Budi Gunadi dalam konferensi persnya. "Sehingga kemungkinan itu bisa mengganggu kedatangan vaksin atau ketersediaan vaksin beberapa bulan ke depan terutama yang berasal dari negara-negara yang melakukan embargo."

Mengetahui adanya embargo, Komisi IX DPR RI meminta Pemerintah Indonesia untuk segera menyelesaikan produksi vaksin COVID-19 dalam negeri. Emanuel Melkiades selaku Wakil Ketua Komisi IX DPR RI menyebut bahwa pemerintah harus fokus terhadap pengembangan vaksin dalam negeri sebagai langkah antisipasi.

"Pemerintah mesti sungguh-sungguh memikirkan alternatif yang sama sekali tidak ada intervensi pihak asing, adalah bagaimana mulai memikirkan produksi vaksin dalam negeri," ujar Emanuel kepada detik.com, Jumat (26/3). "Untuk itu percepatan pengembangan sampai produk jadi dan penggunaan vaksin dalam negeri yaitu vaksin Nusantara dan Merah Putih itu harus jadi konsentrasi pemerintah hari ini."


Emanuel juga menyebut Pemerintah Indonesia harus lebih serius dalam pengembangan vaksin dalam negeri. Ia mengklaim jika vaksin Nusantara dan Merah Putih merupakan alternatif untuk bisa mengantisipasi embargo.

"Ini alternatif yang paling mungkin pemerintah seriusin, sehingga dengan fokus kepada pengembangan vaksin dalam negeri kita sendiri bisa menjawab kebutuhan dan situasi dalam negeri terkait kebutuhan vaksin." lanjutnya.

Di tempat yang berbeda, Nihayatul Wafiroh juga sependapat dengan Emanuel. Menurut Nihayatul, Indonesia perlu untuk bisa mandiri dalam memproduksi vaksin COVID-19.

"Biar tidak ada kelangkaan vaksin, maka Indonesia harus memiliki kemandirian dalam hal kesehatan, salah satunya kemandirian dalam vaksin," terang Nihayatul. "Oleh sebab itu, menurut saya adanya full support vaksin Nusantara dan Merah Putih harus dilakukan."

Sekadar informasi, dengan adanya embargo yang akan dilakukan oleh Uni Eropa, berpotensi mempengaruhi percepatan vaksinasi di Indonesia ke depannya. Hal ini juga telah diungkapkan oleh Menkes Budi Gunadi Sadikin.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait