Waduh! Vaksinasi Harian COVID-19 RI Bakal Berkurang, Ternyata Ini Penyebabnya
sehatnegeriku.kemkes.go.id
Nasional

Tingkat penyuntikan vaksin COVID-19 harian Indonesia saat ini adalah sebanyak 500 ribu dosis, yang diperkirakan akan berkurang dalam waktu dekat karena alasan berikut.

WowKeren - Belum lama ini Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan jumlah vaksinasi COVID-19 dalam sehari di Indonesia mencapai 500 ribu dosis. Angka ini perlahan-lahan akan ditingkatkan sampai mencapai 1 juta dosis per hari seperti target Presiden Joko Widodo.

Namun tampaknya harapan ini harus ditekan dahulu sebab jumlahnya malah diperkirakan akan berkurang dalam waktu dekat. Hal ini seperti disampaikan Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, yang mengungkap dosis penyuntikan per hari kemungkinan akan mengalami penurunan karena tertundanya pengiriman dua gelombang vaksin AstraZeneca.

"Yang pasti saat ini kan 500 ribu per hari (suntikan vaksin COVID-19)," ujar Siti Nadia, dikutip dari Kompas pada Senin (29/3). "Pasti akan terjadi penurunan dosis penyuntikan per hari."

Pemerintah pun kini tengah mengatur strategi seperti menambah rentang waktu interval antar penyuntikan dosis vaksinasi supaya pelaksanaan di lapangan tidak terganggu. Seperti misalnya penyuntikan dosis kedua vaksin AstraZeneca yang memiliki rentang sampai 2 bulan.


"Seperti AstraZeneca kan ini dua bulan ya dosis keduanya. Dan izin BPOM juga memberikan rentang 14-28 hari," papar Siti Nadia.

Sejak awal Kemenkes memang tak menutupi bahwa ketersediaan vaksin merupakan hambatan utama dalam mempercepat vaksinasi COVID-19 di Indonesia. Jumlah vaksin yang masih sangat terbatas membuat laju penyuntikan per harinya sempat sedikit dan perlahan-lahan bertambah seiring berjalannya waktu.

Dan kini perihal ketersediaan vaksin juga kembali dibahas oleh Budi Gunadi yang menyatakan persediaan bisa sangat menipis pada April 2021. Penyebabnya adalah embargo vaksin AstraZeneca dari India yang mengganggu pasokan vaksin AstraZeneca untuk Indonesia.

"April (persediaan vaksin) kita akan sedikit sekali. Kita hanya punya 7,6 juta vaksin Sinovac," jelas Budi Gunadi dalam konferensi pers virtualnya, Sabtu (27/3).

Padahal seharusnya Indonesia menerima 2,5 juta vaksin AstraZeneca pada 25 Maret 2021 dan 7,8 juta lagi pada April 2021. Namun kedatangan gelombang kedua ini gagal karena pihak Covax-GAVI selaku penyedia vaksin hanya mengumumkan penundaan tanpa kejelasan kapan dosis selanjutnya bisa dikirim.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait