Pemerintah Bagikan Gratis, Ternyata Segini Harga 1 Dosis Vaksin Sinovac
Unsplash/Mufid Majnun
Nasional

Pemerintah kini telah menggratiskan vaksinasi COVID-19 untuk mempercepat tercapainya herd immunity. Namun sebenarnya berapa harga per dosis vaksin itu?

WowKeren - Dahulu sempat ada wacana vaksinasi COVID-19 berbayar yang berbuah protes luas dari masyarakat. Kini vaksin pun digratiskan oleh pemerintah dan dibagikan bertahap sesuai dengan prioritas penerimanya.

PT Bio Farma (Persero) selaku perusahaan yang memproduksi dan mendistribusikan vaksin COVID-19 pun buka suara soal harganya. Disebutkan oleh Bio Farma, rupanya satu dosis vaksin COVID-19 yang dikembangan Sinovac Tiongkok adalah senilai USD11 atau setara Rp159.500 (dengan kurs Rp14.500).

Angka ini rupanya sudah ditekan dari harga asli vaksin jadi yang bermerek dagang CoronaVac itu. Sebab Indonesia mengimpor vaksin dalam bentuk bahan baku alias bulk alih-alih vaksin jadi.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menyatakan, dengan produksi sendiri dari bahan baku, pemerintah bisa menghemat hingga USD3 per dosisnya. "Impor bahan baku harga tertimbang menjadi sekitar hampir USD11, USD10,9. Ada perbedaan USD3 per dosis antara impor jadi dan produksi sendiri," jelas Honesti ketika menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Senin (29/3).


Sedangkan untuk vaksin Sinovac jadi, rupanya dibanderol hingga USD17 per dosisnya. Namun kala itu Indonesia berhasil mendapatkan harga yang lebih miring lewat proses negosiasi menjadi USD13,3 per dosis.

Karena itulah, Honesti menyatakan produksi vaksin lewat Bio Farma alias hanya mengimpor bahan bulk-nya saja lebih menguntungkan bagi Indonesia. Bukan cuma dari segi penghematan biaya tetapi juga adanya transfer ilmu antara kedua perusahaan farmasi.

"Lebih efisien impor bahan baku," ujar Honesti, dikutip pada Selasa (30/3). "Contoh waktu impor vaksin jadi Sinovac harga per dosis USD17, karena nego harga akhir USD13,3, itu impor vaksin jadi."

Bio Farma pun, tutur Honesti, tidak menentukan harga vaksin karena ini merupakan penugasan pemerintah. Dalam menentukan harga, Bio Farma ditugaskan menentukan harga pokok penjualan atau cost of good sold.

Kemudian, harga akan diaudit dan disetujui oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Setelahnya, Kementerian Kesehatan akan menambahkan margin (keuntungan) dan disetujui harga final vaksin. Dia menyebut dalam penugasan, biasanya margin diberikan antara 5-10 persen bersih di luar pajak.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru