Ketersediaan Reagen PCR Disebut Kian Minim, Satgas COVID-19: Pemerintah Memastikan Stok Terpenuhi
Twitter/KemenkesRI
Nasional

Satgas Penanganan COVID-19 menyatakan bahwa pemerintah akan selalu memenuhi stok reagen kit PCR. Pernyataan ini ditujukan untuk merespon aduan minimnya stok reagen kit PCR di sejumlah daerah.

WowKeren - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa pemerintah akan selalu memenuhi stok reagen kit PCR. Hal itu ia tegaskan untuk merespon aduan minimnya stok reagen kit PCR di sejumlah daerah, yang akhirnya menghambat pemeriksaan COVID-19 terhadap warga.

"Per Maret 2021 stok reagen yang ada di Satgas sekitar 800 ribu lebih. Di luar pendataan di Kemenkes dan yang tersebar di daerah," kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (1/4).

Menurut Wiku, pemerintah telah berkomitmen untuk meningkatkan strategi tes, telusur dan tindak lanjut (3T). Ia juga menyebutkan bahwa angka pemeriksaan COVID-19 Indonesia terus meningkat dan memenuhi standar dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).


"Pemerintah terus memastikan stok terpenuhi, serta distribusi reagennya yang merata demi menjamin tercapainya angka testing COVID-19 yang sesuai standar dunia dan target tepat sasaran," imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua Rumpun Kuratif Satgas Penanganan COVID-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi mengatakan bahwa stok reagen kit PCR di sejumlah laboratorium spesimen Jatim kian menipis. Joni berpendapat bahwa reagen kit sulit didapatkan karena Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tak lagi memberi dukungan reagen ke sejumlah daerah. Ia bahkan mengaku telah menyurati Kementerian Kesehatan untuk mengatasi persoalan ini.

Sementara itu, total kasus positif Corona di Indonesia telah mencapai 1.523.179 per Jumat (2/4) hari ini. Dari jumlah tersebut, 1.361.017 dinyatakan sembuh dan 41.151 orang meninggal dunia. Sedangkan untuk kasus aktif yang tercatat berjumlah 121.011 orang, yang menandai penurunan sebesar 211 kasus dari hari sebelumnya.

Di sisi lain, proses vaksinasi tahap ketiga terpaksa diundur setelah ada embargo vaksin COVID-19 dari berbagai negara. Hal itu mengakibatkan kedatangan vaksin COVID-19 ke Indonesia ikut tertunda dan angka vaksinasi diperkirakan mengalami penurunan pada bulan ini.

(wk/eval)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru