Sekolah Tatap Muka Akan Dimulai Juli 2021, KPAI Minta Siapkan Protokol Kesehatan
Nasional

Kebijakan pemerintah yang berencana melaksanakan sekolah tatap muka di bulan Juli 2021, mendapat tanggapan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

WowKeren - Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nadiem Makariem telah menyampaikan akan membuka sekolah kembali pada bulan Juli di wilayah zona hijau (zona aman). Hal ini dilakukan karena Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dinilai tidak efektif dalam kegiatan belajar.

Untuk itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengatakan relaksasi Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19 akan berisiko tinggi terjadi klaster baru. Hal ini tentu saja bisa terjadi apabila sekolah tatap muka dilakukan tanpa persiapan yang matang.

Oleh sebab itu, KPAI mendesak persiapan infrastruktur dan protokol kesehatan/SOP Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dilakukan sebelum uji coba terbatas pembelajaran tatap muka. KPAI mengatakan uji coba pembelajaran tatap muka seharusnya baru dimulai pada bulan Juli 2021.

"KPAI berpandangan seharusnya April-Juni adalah waktunya melakukan penyiapan, bukan uji coba secara terbatas," ujar Retno Listyarti selaku Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Minggu (4/4). "Uji coba pembelajaran tatap muka terbatas seharusnya baru dimulai pada Juli 2021."


Retno beranggapan bahwa pihak sekolah harus melakukan sosialisasi protokol kesehatan kepada seluruh guru/pendidik, tenaga kependidikan, sampai orangtua/wali murid. Menurutnya, persiapan infrastruktur dan protokol kesehatan seharusnya disiapkan terlebih dahulu, bukan jalan bersamaan dengan pembelajaran tatap muka.

Retno menambahkan perlindungan untuk anak-anak yang akan melaksanakan sekolah tatap muka harus benar-benar diperhatikan serta diberikan perlindungan berlapis. "Karena kita wajib melakukan perlindungan berlapis untuk keselamatan anak-anak kita saat sekolah tatap muka," terangnya.

Retno menjelaskan dari hasil pengawasan yang telah dilakukan oleh KPAI pada Juni hingga November 2020 baru menunjukkan 16,3 persen dari 49 sekolah yang sudah siap melaksanakan sekolah tatap muka. Hasil tersebut didapatkan dari 21 kabupaten/kota di 8 provinsi.

Sedangkan untuk sekolah yang sudah mengisi daftar periksa kesiapan pembelajaran tatap muka di situs Kemendikbud baru sekitar 50 persen, 10 persen di antaranya menyatakan siap.

"Data menunjukkan bahwa negara-negara yang melakukan sekolah tatap muka pada masa pandemi telah melakukan persiapan secara sungguh-sungguh dan memiliki mitigasi risiko yang baik, sehingga dapat mencegah sekolah menjadi klaster baru COVID-19," tandas Retno.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru