In Depth: Virus Corona Mutasi E484K Ditemukan di Indonesia, Seberapa Parah?
Unsplash/Fusion Medical Animation
Health

Virus Corona dengan mutasi E484K dikonfirmasi ditemukan di Indonesia. Namun sebenarnya seberapa berbahaya varian virus ini? Dan sebenarnya virus ini seperti apa? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

WowKeren - Usai virus Corona varian B117 dari Inggris, kini giliran mutasi varian E484K yang dikonfirmasi telah masuk ke Indonesia. Namun sebenarnya seberapa berbahayanya varian baru ini? Jangan khawatir, tim WowKeren sudah merangkumkan soal varian baru ini dari sumber terpercaya, simak selengkapnya seperti berikut.

Sebenarnya Apa Itu Varian E484K COVID-19?

In Depth: Virus Corona Mutasi E484K Ditemukan di Indonesia, Seberapa Parah?-1

Unspalsh/Viktor Forgacs

Ternyata mutasi E484K yang juga dikenal sebagai mutasi EEK ini bukan barang baru di lingkup varian virus Corona. Melansir BMJ, mutasi ini ternyata sudah ditemukan di varian Afrika Selatan (B1351) dan Brasil (B1128).

Mutasi ini menyasar protein lonjakan SARS-CoV-2 alias situs pelekatan virus terhadap sel inang. Mutasi di struktur ini sendiri memengaruhi respons imun tubuh dan diduga terhadap efikasi alias kemanjuran vaksin.

Varian Baru Ini Sebenarnya Seberapa Berbahaya?

In Depth: Virus Corona Mutasi E484K Ditemukan di Indonesia, Seberapa Parah?-2

commons.wikimedia.org/Mstyslav Chernov

E484K disebut pula sebagai escape mutation karena sifat mutasinya yang membantu virus lolos dari sistem kekebalan tubuh. Yang patut dipahami lagi, mutasi E484K ini bisa "berkolaborasi" dengan varian lain virus Corona sehingga menciptakan virus yang jauh lebih berbahaya.

Hal ini seperti disebutkan dikonfirmasi peneliti dari Universitas Cambridge. Ravindra Gupta dan rekan-rekan mendapati kasus infeksi COVID-19 dengan virus Corona "kolaborasi" varian B117 dan E484K. Infeksi dari 2 varian virus itu meningkatkan secara signifikan jumlah serum antibodi untuk mencegah infeksi virus.

Yang bisa membuat keberadaan mutasi E484K lebih berbahaya adalah apabila bergabung dengan varian Afrika Selatan. Pasalnya varian Afrika Selatan sendiri ditemukan bisa menginfeksi ulang penyintas COVID-19 dan tentu akan lebih berbahaya.


"Penjelasannya, mutasi E484K bisa melemahkan respons imun juga memperlambat respons antibodi dalam menetralisir virus. Jadi varian B117 dengan mutasi E484K bisa meningkatkan potensi reinfeksi," ujar Ahli Virologi and Guru Besar bidang Onkologi Molekuler di Warwick University, Lawrence Young.

Waduh! Apa Vaksin yang Sudah Ada Jadi Tidak Efektif?

In Depth: Virus Corona Mutasi E484K Ditemukan di Indonesia, Seberapa Parah?-3

Unspalsh/Steven Cornfield

Sejauh ini vaksin yang ditemukan dikonfirmasi efektif dalam melawan infeksi virus Corona B117 yang mendominasi COVID-19 dunia. Namun varian Corona Afsel tak terlalu bisa dihadapi dengan vaksin tersebut, termasuk yang kemudian membawa mutasi E484K.

Namun peneliti menegaskan bahwa vaksin bisa didesain ulang untuk menyesuaikan dengan perkembangan mutasi COVID-19. Sejauh ini peneliti membuat hipotesis tambahan dosis booster dapat meningkatkan efektivitas vaksin melawan COVID-19 dengan mutasi E484K.

Lalu Adakah Cara untuk Menghentikan Penularan Varian Baru Ini?

In Depth: Virus Corona Mutasi E484K Ditemukan di Indonesia, Seberapa Parah?-4

Pxhere

Selayaknya infeksi SARS-CoV-2 lain, cara menghentikan penularan mutasi E484K pun sama, yakni dengan protokol kesehatan ketat. Sebab prinsipnya adalah semakin sering virus bersirkulasi (menular di antara manusia), maka makin besar kemungkinan virus tetap hidup serta bermutasi.

Sehingga tetap saja cara menghentikan penularan COVID-19 varian E484K adalah dengan menjaga jarak aman, menggunakan masker, dan mencuci tangan. Namun kabar baiknya, virus Corona ini ternyata tidak sesering mutasi virus influenza, yakni kurang lebih sekitar 1-2 bulan.

Semoga penjelasan ini mencerahkan pembaca WowKeren soal varian E484K ya. Tetap patuhi protokol kesehatan dan menjaga kesehatan, kita bisa lalui pandemi COVID-19 bersama-sama!

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait