Kemendikbud Ungkap Asesmen Nasional Terhambat Banyaknya SD Tak Punya Komputer
Pexels/Agung Pandit
Nasional

Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Jumeri, mengungkapkan bahwa tahun ini akan menjadi pertama kalinya seluruh sekolah jenjang SD mengikuti ujian berbasis komputer.

WowKeren - Pelaksanaan asesmen nasional (AN) pengganti ujian nasional (UN) menghadapi kendala dengan terbatasnya fasilitas komputer dan perangkat teknologi informasi komunikasi (TIK) di ratusan ribu sekolah. Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), ada lebih dari 120 ribu Sekolah Dasar (SD) yang belum memiliki fasilitas mewadahi.

"Masih ada lebih dari 120 ribu sekolah SD yang belum memiliki TIK minimal 15 paket," ungkap Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Jumeri, Kamis (15/4). "Rencana kita menggelar Asesmen Nasional ke depan masih terhambat keberadaan TIK ini."

Diketahui, AN akan digelar dengan perangkat komputer mulai September 2021 mendatang. Adapun tahun 2021 ini disebut Jumeri akan menjadi tahun pertama seluruh sekolah jenjang SD mengikuti ujian berbasis komputer.

Namun, keterbatasan fasilitas dan pengalaman menggunakan perangkat komputer dinilainya akan menjadi kendala untuk para siswa SD. Adapun sebelumnya, sekolah di jenjang SD tidak mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).


"Anak-anak SD membutuhkan latihan penggunaan komputer untuk AN," papar Jumeri. "Jadi yang perlu ditolong di jenjang SD tidak hanya dipinjami komputer secara gotong royong oleh SMK, SMA, SMP, SMA, orang tua. Tapi juga butuh latihan."

Kemendikbud sendiri dilaporkan telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,3 triliun untuk penyediaan sarana pendidikan, termasuk fasilitas TIK. Bantuan TIK yang diberikan oleh Kemendikbud adalah 12.656 paket yang terdiri dari komputer/laptop, proyektor, dan perangkat jaringan. Lalu ada pula anggaran sebesar Rp 2,4 triliun untuk 15.656 paket bantuan TIK yang dialokasikan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik.

Di sisi lain, AN awalnya akan digelar pada periode Maret sampai Agustus 2021. Namun Mendikbud Nadiem Makarim mengundur pelaksanaannya menjadi September hingga Oktober 2021 menyusul dengan meningkatnya kasus COVID-19 di Indonesia pada awal tahun 2021 lalu.

"Karena ada situasi pandemi yang relatif meningkat, Kemendikbud memutuskan untuk menunda pelaksanaan asesmen nasional," terang Nadiem yang hadir dalam Rapat Kerja Bersama Komisi X DPR RI secara virtual, 20 Januari 2021. "Dan target jadwal baru yaitu September dan Oktober 2021."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru