Israel Cabut Aturan Wajib Bermasker Imbas Sukses Gelar Vaksinasi, Bagaimana Indonesia?
Dunia

Israel tercatat sudah memvaksinasi lebih dari setengah populasinya dan kini mengizinkan warga keluar ruangan tanpa masker. Lantas, mampukah Indonesia mengikuti jejak Israel?

WowKeren - Vaksinasi masih menjadi solusi yang dianggap mumpuni mengatasi wabah COVID-19. Anggapan ini tampaknya tak bisa dipandang sebelah mata karena bahkan Israel baru-baru ini mencabut aturan wajib bermaskernya karena keberhasilan program vaksinasi.

Menteri Kesehatan Israel Yuli Edelstein mengumumkan warga negara itu boleh tak mengenakan masker ketika di luar ruangan. Kebijakan ini berlangsung mulai Minggu (18/4) mendatang, namun tidak berlaku jika masyarakat berkumpul di sebuah ruang tertutup.

"Masker dirancang untuk melindungi kita dari virus Corona," ujar Edelstein. "Dan sesudah para pakar memutuskan masker tak perlu dipakai di luar ruangan, saya memutuskan untuk mengizinkan pencabutan aturan wajib pakai masker."

Edelstain mengaku telah menginstruksikan Menteri Peraturan Umum Israel Chezy Levy untuk menandatangani dekrit regulasi kesehatan yang baru. Walau tak menampik kesuksesan program vaksinasi Israel, Edelstain terus menyerukan agar masyarakat tetap waspada atas wabah penyakit ini.


Israel sendiri memang telah bertransformasi menjadi negara dengan vaksinasi COVID-19 tercepat per kapita di dunia. Melansir Times of Israel, lebih dari setengah populasi India sudah mendapat dosis optimal vaksin COVID-19 dan hasilnya jumlah kasus harian serta kasus dengan gejala klinis berat terus berkurang.

Israel pun mulai berani membuka bisnis dan perekonomian negaranya. Sedangkan pakar dalam negeri menyatakan Israel telah mencapai kekebalan komunal (herd immunity) tertentu sehingga agenda dengan kerumunan besar seperti libur panjang pun tak menciptakan lonjakan kasus.

Melihat kesuksesan Israel tersebut, bisakah Indonesia segera menyusulnya? Indonesia diketahui masuk daftar 10 negara terdepan laksanakan vaksinasi COVID-19 di dunia.

Namun Indonesia sendiri saat ini dihadapkan pada berkurangnya pasokan vaksin akibat embargo. Kendati demikian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin langsung melakukan negosiasi dengan Tiongkok.

"Untuk menyelesaikan ini, kami sudah membuka diskusi dengan Tiongkok," kata Budi Gunadi dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IX DPR RI, Kamis (8/4). "Untuk menambah sekitar 90-100 juta dosis tambahan."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait