Sebenarnya Perlukah Pakai Masker di Ruang Terbuka Selama Pandemi COVID-19? Ini Kata Pakar
pixabay.com/Ilustrasi
Health

Masker merupakan barang wajib di tengah pandemi COVID-19. Namun sebenarnya perlukah memakai masker terus-menerus ketika di ruang terbuka? Begini penjelasan pakar.

WowKeren - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin maupun otoritas berwenang lain sering sekali mengingatkan masyarakat untuk memakai masker. Pasalnya pandemi COVID-19 yang notabene penyakit infeksi saluran pernapasan bisa ditekan tingkat penularannya dengan protokol kesehatan ketat, termasuk memakai masker.

Namun sebenarnya perlu atau tidak sih pemakaian masker, apalagi jika berada di ruang terbuka? Baru-baru ini topik tersebut menjadi perdebatan di kalangan ilmuwan.

Sejauh ini peneliti sudah berhasil menemukan faktor utama penularan COVID-19. Permukaan bukanlah faktor utama, tetapi pada dasarnya adalah udara mengingat virus ini ditularkan lewat droplet hingga "menyerempet" airborne.

Dengan demikian, yang berbahaya adalah apabila seseorang berada di sebuah ruangan dengan udara yag tidak bergerak untuk waktu yang cukup lama. Singkatnya, seseorang yang berada di sebuah ruangan tertutup.

Mari bayangkan jika sekelompok orang berkumpul di sebuah ruangan tertutup dengan sirkulasi udara yang minim. Lalu salah satu ada yang bersin atau batuk dan melepaskan droplet berisi virus di udara yang diam itu, maka sangat besar kemungkinan orang lain di dalam ruangan menghirupnya.


Karena itulah, peneliti utama aerosol Universitas Colorado Boulder, Jose-Luis Jimenez, meyakini ruang terbuka lebih aman daripada yang tertutup. Namun ia juga menegaskan, rendahnya risiko di ruang terbuka tidak berarti tak berisiko sama sekali.

"Ruang tertutup lebih berbahaya karena dinding, langit-langit, dan lantai 'menjebak' udara. Apalagi jika ventilasinya sangat minim," kata Jimenez kepada AFP. "Ruang terbuka lebih rendah risikonya karena banyak pergerakan udara."

Meski demikian, tercatat beberapa kasus penyebaran COVID-19 yang berkaitan dengan ruang terbuka. Namun peneliti memilih opsi mengimbau masyarakat untuk menghindari kerumunan, meskipun itu di ruang terbuka, apalagi jika melibatkan aktivitas yang banyak orang teriak atau bersuara keras.

Pandangan ini turut ditegaskan oleh salah satu perintis ilmu aerosol dan guru besar di Universitas Maryland, Donald Milton. Menurutnya lebih baik menghindari kerumunan ketimbang memakai masker terus-menerus di ruang terbuka.

"Saat saya pergi jogging, saya biasanya membawa masker. Saya tidak memakainya karena sulit berolahraga dengan kondisi seperti itu," jelas Milton. "Tetapi kalau saya berhenti untuk mengobrol, atau berjalan santai dengan teman, saya akan memakainya."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait