Selama persidangan yang berlangsung pada hari ini, Kamis (22/4), perwakilan hukum Ilhoon menyatakan bahwa idol yang memulai karirnya pada 2012 itu mengakui semua tuduhan yang diarahkan kepadanya.
- Eka Dewi Sofia Putri
- Kamis, 22 April 2021 - 11:08 WIB
WowKeren - Sidang pertama untuk mantan anggota BTOB, Ilhoon, berlangsung pada hari ini, Kamis (22/4) di Pengadilan Distrik Pusat Seoul. Penyanyi kelahiran 1994 tersebut didakwa atas dugaan penggunaan narkoba.
Selama persidangan, perwakilan hukum Ilhoon menyatakan bahwa idol yang memulai karirnya pada 2012 itu mengakui semua tuduhan yang diarahkan kepadanya. "Terdakwa mengakui semua dakwaan dan merefleksikan kesalahannya," kata perwakilan hukum Ilhoon.
Ketika Ilhoon diberi kesempatan untuk berbicara, dia berkata, "Aku dengan tulus bertobat. Aku sangat minta maaf." Tujuh terdakwa lainnya yang didakwa bersama dengan Ilhoon juga mengakui dakwaan tersebut.
Ilhoon dan terdakwa lainnya dibawa ke pengadilan karena dicurigai membeli dan merokok 826 gram (sekitar 1,8 pon) mariyuana bersama-sama. Barang terlarang tersebut bernilai sekitar 130 juta won (sekitar Rp 1,68 miliar) di 161 kasus antara 5 Juli 2016 dan 9 Januari 2019.
Ilhoon mendaftar di militer Mei lalu, sebulan sebelum dia diteruskan ke kejaksaan atas tuduhan tersebut. Dia saat ini bertugas sebagai pekerja pelayanan publik. Desember lalu, Cube Entertainment mengumumkan pengunduran diri Ilhoon dari BTOB.
Sidang kedua Ilhoon akan berlangsung pada 20 Mei pukul 2 siang KST. Kasus Ilhoon ini pertama kali terungkap ke publik saat Channel A melaporkan pada 21 Desember bahwa Ilhoon telah ditangkap oleh polisi setelah menggunakan mariyuana.
Dilaporkan bahwa polisi dapat mengkonfirmasi melalui kesaksian dari kaki tangan dan aktivitas pengecekan rekening bank bahwa Ilhoon menggunakan ganja dengan kenalan beberapa kali dari empat hingga lima tahun lalu hingga tahun lalu.
Selain itu, dikatakan bahwa komponen obat dideteksi melalui uji folikel rambut. Polisi juga dilaporkan mengamankan bukti bahwa Ilhoon membeli ganja menggunakan cryptocurrency alih-alih uang tunai untuk menghindari polisi.
(wk/dewi)
