Jepang Bakal Tetapkan Status Darurat COVID-19 di 4 Kota Mulai 25 April Termasuk Tokyo
REUTERS/Kyodo
Dunia

Selama kurun waktu antara 25 April hingga 11 Mei mendatang, pemerintah Jepang akan mewajibkan restoran, bar, serta layanan karaoke yang menjajakan alkohol untuk tutup.

WowKeren - Pemerintah Jepang akan mengumumkan status darurat untuk empat kota imbas lonjakan kasus. Status darurat yang "singkat namun tegas" itu rencananya akan berlaku mulai akhir pekan ini, Minggu (25/4) selama dua minggu ke depan, atau lebih tepatnya 11 Mei.

Tokyo dan Osaka akan masuk ke dalam daftar tersebut. Selama kurun waktu tersebut, pemerintah akan mewajibkan restoran, bar, serta layanan karaoke yang menjajakan alkohol untuk tutup. Sementara itu, acara olahraga yang diadakan dalam skala besar harus digelar tanpa penonton.

Hal itu sebagaimana dikemukakan oleh Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura. Ia menegaskan pelanggaran pembatasan dalam beberapa kasus akan dikenai hukuman sesuai undang-undang yang telah direvisi. Nishimura meminta dengan sangat agar orang-orang tetap berada di rumah, seperti ketika Jepang memberlakukan lockdown pada musim semi tahun lalu.

"Kami benar-benar harus membatasi pergerakan orang, dan kami harus melakukannya dengan tegas. Kami membutuhkan tindakan yang kuat, singkat dan terfokus," ujarnya seraya meminta warga untuk mengingat penguncian musim semi lalu dan tetap berada di rumah.


Kebijakan baru ini diharapkan segera disetujui secara resmi pada pertemuan satuan tugas pemerintah pada Jumat ini. Selain Tokyo dan Osaka, ketentuan ini juga akan mencakup Kyoto dan Hyogo yang akan berlangsung selama Golden Week.

Toko, bioskop, dan fasilitas komersial lainnya yang memiliki luas lebih dari 1.000 meter persegi harus ditutup. Sedangkan perusahaan akan diminta untuk memberikan tunjangan yang lebih besar bagi pegawainya untuk bekerja dari rumah. Sementara itu, sekolah akan tetap buka.

Gubernur Tokyo Yuriko Koike meminta agar pencahayaan di malam hari dikurangi, dengan harapan hal ini mampu mengurangi mobilisasi orang-orang karena kondisi yang gelap. Ia juga meminta penduduk luar untuk menahan diri agar tidak memasuki Tokyo.

Beberapa daerah di Jepang kekurangan staf medis dan bed rumah sakit imbas kasus yang kian meningkat. Sementara itu, upaya vaksinasi Jepang masih tertinggal dibanding negara lain.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru