Serpihan KRI Nanggala-402 Ditemukan Seiring Berakhirnya Batas Cadangan Oksigen 72 Jam
Wikipedia.org
Nasional

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto lantas mengumumkan status fase tenggelam alias sub-sink KRI Nanggala-402, dari yang sebelumnya masih dalam fase sub-missed alias hilang kontak.

WowKeren - Cadangan oksigen kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan Bali diketahui hanya tersedia untuk 72 jam. Batas akhir ketersediaan oksigen di kapal selam tersebut pun telah berakhir pada Sabtu (24/4) dini hari tadi.

Kekinian, serpihan dan barang dari KRI Nanggala-402 telah ditemukan. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto lantas mengumumkan status fase tenggelam alias sub-sink KRI Nanggala-402, dari yang sebelumnya masih dalam fase sub-missed alias hilang kontak.

"Pagi dini hari tadi, merupakan batas akhir life suport berupa ketersediaan oksigen di Nanggala selama 72 jam," ungkap Hadi dalam konferensi pers di Bali pada Sabtu hari ini. "Unsur- unsur TNI AL menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang jadi bukti otentik menuju fase tenggelamnya KRI Nanggala."

Lebih lanjut, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menyatakan bahwa serpihan yang ditemukan terapung di perairan Bali diyakini merupakan komponen kapal selam. Sejumlah barang yang ditemukan pelurus tabung torpedo, pipa pendingin, botol berwarna oranye yang berfungsi untuk pelumasan naik turun kapal selam, alas yang dipakai ABK, serta spons.


"Ditemukan beberapa kepingan dan barang di sekitar lokasi terakhir kapal menyelam yang diyakini bagian komponen kapal selam," terangnya. "Ini tak akan terangkat apabila tidak ada tekanan atau keretakan."

Yudi menjelaskan bahwa barang- barang yang ditemukan tersebut diyakini bagian dari kapal selam KRI Nanggala- 402 lantaran bukan barang yang umum dimiliki warga biasa. Selain itu, tidak ada kapal lain yang melintas dalam radius tertentu.

"Barang-barang ini tidak dimiliki umum dan di sekitar radius 10 mile tidak ada kapal lain yang melintas," lanjut Yudo. "Dan dari ahli mantan-mantan ABK Nanggala dan pembuat kapal selam ini diyakini barang milik Nanggala."

Di sisi lain, mantan Kepala Kamar Mesin KRI Nanggala-402 sempat menduga tragedi ini terjadi akibat kapal selam yang berangkat terlalu pagi. Diketahui, KRI Nanggala-402 hilang kontak saat latihan menembakkan torpedo pada Rabu (22/4) pukul 03.00 WITA.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait