Vaksin Sampai Buka Bersama Jadi Penyebab Lonjakan Klaster Perkantoran DKI, Begini Penjelasan Pakar
Pixabay/Free-Photos
Nasional

Terjadi lonjakan kasus positif COVID-19 dari klaster perkantoran di DKI Jakarta. Banyak dugaan penyebab, namun Epidemiolog UI Pandu Riono dan Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio punya analisis berikut.

WowKeren - Indonesia cenderung sempat mencatatkan penurunan kasus COVID-19, namun tren itu kembali berubah beberapa waktu belakangan. Lebih tepatnya di DKI Jakarta, ketika terjadi lonjakan klaster COVID-19 di perkantoran, bahkan sampai hampir 3 kali lipat pekan lalu.

Pakar-pakar kesehatan pun menyampaikan dugaan mereka atas penyebab melonjaknya klaster perkantoran ini. Termasuk di antaranya adalah vaksinasi COVID-19 yang menurut Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono memunculkan rasa aman yang semu bagi masyarakat.

"Kalau di kantor teman-temannya sudah divaksinasi semua jadi abai. Jadi kantor padat, suasana kantor abai prokes, mungkin juga mereka melakukan kegiatan-kegiatan bersama teman-teman di luar kantor seperti buka puasa bersama," kata Pandu kepada Kumparan, Selasa (27/4).

Merasa kebal karena telah menerima vaksinasi inilah yang membuat pegawai kantor menjadi abai terhadap prokes. Padahal vaksinasi COVID-19 hanya berperan menjaga seseorang dari infeksi berat, kecuali jika Indonesia telah mencapai herd immunity.


Lalu alasan lain, seperti diungkap Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Soebandrio, adalah aktivitas selama bulan Ramadan. Amin meyakini banyak pegawai kantor yang mengadakan buka puasa bersama, sebuah kegiatan yang tak lagi ditakuti karena merasa sudah aman dengan vaksin dan penurunan tren kasus positif.

"Ya tentunya, pada saat makan itu justru saat yang paling berisiko. Karena kan saat makan pasti orang buka masker," terang Amin pada Minggu (25/4). "Nah, sambil makan lalu ngobrol."

Potensi penularan dari kegiatan ini, menurut Amin, sangat besar. Selain itu, faktor penyebab lain seperti sirkulasi udara yang buruk di kantor hingga pegawai yang berdesakan di transportasi umum kala berangkat bekerja.

Artinya, penularan virus Corona pada pegawai kantor bisa saja bukan saat tengah bekerja. Melainkan di kendaraan umum yang ditumpangi para karyawan.

Sedangkan menurut Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Iman Satria, lonjakan klaster perkantoran ini juga efek dari pembatasan jumlah karyawan di kantor yang mulai longgar. "Coba kalau lihat acara pulang (kantor) kayak sekarang, padat, pasti banyak orang ke kantor. Pasti protokol yang 50 persen itu sudah enggak jalan lagi," tuturnya.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait