Mantan petinggi FPI Munarman ditangkap Densus 88 di kediamannya di Tangerang Selatan pada Selasa (27/4) usai diduga terlibat dalam aksi terorisme dan mengikuti kegiatan baiat di beberapa kota.
- Bertilia Puteri
- Rabu, 28 April 2021 - 07:52 WIB
WowKeren - Densus 88 Antiteror Polri menangkap mantan petinggi organisasi masyarakat (ormas) Front Pembela Islam (FPI) Munarman pada Selasa (24/4) sore kemarin. Ia ditangkap di kediamannya di Tangerang Selatan usai diduga terlibat dalam aksi terorisme dan mengikuti kegiatan baiat di beberapa kota.
Penangkapan Munarman ini lantas ditanggapi oleh Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon. Politisi Partai Gerindra tersebut mengaku mengenal baik Munarman, oleh sebab itu ia tidak lantas percaya dengan tuduhan terkait terorisme tersebut.
"Sy mengenal baik Munarman dan sy tdk percaya dg tuduhan teroris ini," cuit Fadli di akun Twitter resminya pada Selasa. "Sungguh mengada2 n kurang kerjaan."
Sementara itu, pihak kepolisian turut menggeledah bekas markas FPI di kawasan Petamburan usai menangkap Munarman. Di lokasi tersebut, polisi menemukan benda mencurigakan berupa bubuk putih.
Benda mencurigakan tersebut rupanya berisi nitrat jenis aseton. Selain itu, Densus 88 Antiteror Polri juga menemukan beberapa botol plastik berisi cairan Triaseton Triperoksida (TPTD).
"Beberapa tabung yang isinya adalah serbuk yang dimasukkan ke botol, serbuk tersebut mengandung nitrat yang sangat tinggi, jenis aseton dan itu juga akan didalami," kata Kombes Ahmad Ramadhan selaku Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri melansir dari CNN Indonesia. "Ini merupakan aseton yang digunakan untuk bahan peledak mirip yang ditemukan di Condet dan Bekasi beberapa waktu lalu."
Kuasa hukum Munarman, Sugito Atmo Prawiro, lantas mengungkapkan bahwa pihaknya membuka peluang untuk mengajukan praperadilan terkait penangkapan sang klien. Sebelumnya, Sugito sempat menyatakan keberatan dengan penangkapan Munarman yang dinilainya tak beradab.
(wk/Bert)
