Muncul Wacana KRI Nanggala-402 Bakal Dirusak Demi Bisa Dievakuasi, Seperti Apa?
Instagram/ryanboedi
Nasional

TNI AL bertekad untuk mengangkat KRI Nanggala-402 yang karam di kedalaman 838 meter lewat berbagai skenario yang tengah digodok, termasuk merusak kapal menjadi bagian yang lebih kecil.

WowKeren - TNI AL berusaha untuk mengevakuasi KRI Nanggala-402 yang telah dinyatakan karam di kedalaman 838 meter. Berbagai metode tengah didiskusikan, termasuk dengan merusak sekalian kapal selam tersebut demi bisa diangkat ke permukaan.

Metode ini sejatinya sama dengan upaya evakuasi kapal selam Kursk milik Rusia yang tenggelam pada 12 Agustus 2000 lalu. Dijelaskan Asrena Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muda Muhammad Ali, dengan metode ini, KRI Nanggala-402 mungkin akan dipotong menjadi bagian lebih kecil lalu satu-persatu bagian diangkat dengan alat pengait.

"Mungkin angkatnya seperti Kursk, dia dirusak sekalian tapi sebagian besar bisa terangkat," terang Ali di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (27/4). "Nah, semua rencana ini kita masih diskusikan bagaimana cara mengangkat, karena kedalamannya tidak dangkal ini. Lebih dalam dari kejadian kapal selam Argentina ARA San Juan (yang tenggelam 800 meter), ini (KRI Nanggala-402) 838 meter itu evakuasinya."

Disebutkan Ali, kedalaman kapal yang karam di titik 838 meter merupakan tantangan tersendiri untuk melakukan operasi evakuasi. "Metode pengangkatan ini bermacam-macam, bergantung pada kedalaman posisi kapal itu berada di kedalaman posisi kapal itu di posisi berapa. Ini juga mempengaruhi faktor tingkat kesulitan pengangkatan kapal tersebut," ujar Ali, dikutip pada Rabu (28/4).


Bahkan bila berkaca pada upaya evakuasi bangkai kapal selam lain, Kursk misalnya, diperlukan waktu yang tidak singkat. Kapal selam Kursk baru bisa diangkat setahun setelah kejadian, dengan melibatkan banyak bantuan negara sahabat karena berbagai tantangan yang mengiringi.

Ali kemudian membeberkan beberapa skenario untuk mengangkat KRI Nanggala-402. Salah satunya dengan menggunakan balon udara.

"Mengangkatnya ada yang mengangkat menusuk, kemudian mengait sehingga mengangkat secara perlahan. Ada yang menggunakan balon udara," kata Ali.

"Ada yang menggunakan selang yang kemudian dihubungkan tangki pemberat pokok (TPP) yang kemudian diembuskan ke dalamnya. Sehingga air itu terbuang," imbuhnya. "Itu semua tergantung kondisi kapal di bawah laut, kalau sudah hancur, sedikit sulit mungkin angkatnya dengan cara memakai selang."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru