Muhammadiyah Nilai Istilah Teroris Lebih Tepat Daripada KKB Papua
Twitter/muhammadiyah
Nasional

Kematian Kabinda Papua di tangan KKB masih meninggalkan duka tersendiri bagi negara. Abdul Mu'ti selaku Sekum PP Muhammadiyah menilai bahwa tindakan KKB Papua layak disebut sebagai teroris.

WowKeren - Baru-baru ini, Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Papua Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha tewas tertembak saat terlibat dalam aksi baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Kejadian tersebut menyita perhatian publik, baik masyarakat biasa hingga para tokoh.

Kali ini respons datang dari Sekretaris Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti. Ia menilai penyebutan KKB di Papua sebagai teroris sudah tepat. Pasalnya, ia melihat kelakuan serta aksi jahat dari KKB Papua sudah layaknya gerombolan teroris. "Istilah teroris lebih tepat daripada KKB, Apa yang mereka lakukan selama ini sangat meresahkan masyarakat," tulis Abdul di Instagram, @abe_mukti, Selasa (27/4).

Abdul menyebut tujuan dari KKB Papua juga sudah menunjukkan indikasi sebagai tindakan teroris sesuai dengan Undang-Undang Terorisme. "Tujuan mereka juga jelas ingin memisahkan diri dari NKRI dan mendirikan negara sendiri, sesuai UU Terorisme, apa yang dilakukan KKB sudah dapat dikategorikan sebagai terorisme," imbuhnya.


Lebih lanjut, penyebutan KKB Papua sebagai teroris juga menunjukkan bahwa terorisme tidak berkaitan dengan agama tertentu. Hal itu bisa menepis skeptis yang ada di masyarakat selama ini.

"Penyebutan KKB sebagai teroris juga menunjukkan bahwa teroris dan terorisme tidak hanya terkait dengan agama tertentu," tutup Abdul. "Seperti yang selama ini dipersepsikan oleh masyarakat."

Sebelumnya, Kabinda Papua dinyatakan telah tewas pada Minggu (25/4). Peristiwa baku tembak terjadi bermula kala Satgas BIN melakukan patroli bersama TNI/Polri menuju Kampung Dambet. Mereka kemudian disergap oleh KKB, hingga akhirnya terlibat baku tembak.

Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto menjelaskan bahwa Kabinda Papua mendatangi Kampung Dambet untuk observasi lapangan. Observasi dilakukan untuk mempercepat pemulihan keamanan pasca aksi brutal KKB di wilayah tersebut.

Sebagai informasi, saat ini Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Panglima TNI beserta Kapolri untuk terus mengejar para komplotan KKB Papua. Jokowi menegaskan agar hal serupa tidak terulang kembali. Selain itu, Jokowi juga telah menyatakan bahwa KKB Papua tidak diterima di mana pun mereka tinggal di wilayah Indonesia.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait