MRT Jakarta Siapkan Fasilitas Conveyor Belt Untuk Pembawa Sepeda Non-Lipat
Instagram/mrtjkt
Nasional

Seiring dengan kebijakan sepeda non-lipat boleh masuk MRT, PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta juga akan menambah akses dan fasilitas bagi penumpang yang membawa sepeda.

WowKeren - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta mulai mengizinkan sepeda non-lipat dibawa masuk ke MRT sejak Maret lalu. Seiring dengan kebijakan tersebut, PT MRT Jakarta juga akan menambah akses dan fasilitas bagi penumpang yang membawa sepeda non-lipat.

Menurut Direktur Operasional dan Maintenance MRT Jakarta Muhammad Effendi, salah satu fasilitas yang akan ditambahkan dalam waktu dekat ini adalah conveyor belt untuk mengangkut sepeda dari bawah ke atas. "Jadi teman-teman pesepeda yang keluar dari stasiun bawah tanah cukup meletakkan sepedanya, nanti ada conveyor belt yang akan naik ke atas. Lalu untuk turun ada ramp yang bisa digunakan," jelas Effendi, Selasa (27/4).

Selain itu, pengadaan cart khusus sepeda dan fitur eskalator juga menjadi alternatif lain yang masih dikaji. Yang paling penting, fasilitas tersebut perlu melewati kajian ihwal aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan terlebih dahulu.

Lebih lanjut, Effendi mengungkapkan bahwa fasilitas elevator dan troli yang sudah ada juga akan diuji coba untuk dimanfaatkan para pengguna sepeda. Namun demikian, Effendi memastikan bahwa fasilitas-fasilitas tersebut tetap akan diutamakan untuk pengguna difabel.


Effendi juga menyebutkan bahwa pihaknya akan mengembangkan fasilitas bagi sepeda di stasiun-stasiun MRT Fase 2 yang saat ini masih dalam proses pembangunan. Di antaranya adalah tapping gate yang lebar dan disertai QR Code, parkir sepeda dengan sistem penguncian yang aman dan dilengkapi CCTV, loker sepeda, hingga shower.

Sementara itu, kebijakan sepeda non-lipat di MRT Jakarta mendapat sambutan yang cukup baik dari masyarakat. Namun sejak diterapkan pada 24 Maret 2021 lalu, jumlah pesepeda non-lipat yang menggunakan MRT cenderung menurun.

"Pernah mencapai 208 sepeda. Tapi kami masih pantau selama tiga bulan ini," pungkas Effendi. "Orang Indonesia kadang-kadang ada euforia, kita akan lihat setelah ini apa akan stabil. Di bulan Ramadan ini agak menurun, nanti kita evaluasi."

Pada pekan keempat bulan Maret, jumlah sepeda non-lipat yang masuk ke MRT mencapai 55 buah pada hari kerja dan 208 buah pada akhir pekan. Pada pekan pertama bulan April, jumlah tersebut menurun menjadi 36 sepeda di hari kerja dan 130 sepeda di akhir pekan. Sedangkan pada pekan kedua bulan April, jumlah di hari kerja menurun menjadi 19 sepeda, namun meningkat di akhir pekan menjadi 163 sepeda.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru