Sempat Menurun, Wisma Atlet Kembali Dipenuhi Pasien COVID-19 Pasca Libur Paskah
pixabay.com/Ilustrasi
Nasional

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta mengalami kenaikan. Hal itu dapat dilihat dari adanya lonjakan keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Wisma Atlet.

WowKeren - Beberapa waktu lalu, angka kasus COVID-19 di DKI Jakarta diketahui mengalami kenaikan yang berasal dari klaster perkantoran. Hal itu membuat angka kasus COVID-19 secara nasional pun ikut mengalami kenaikan.

Rupanya kenaikan klaster yang terjadi di DKI Jakarta tidak hanya berasal dari klaster baru perkantoran, melainkan juga akibat dari libur paskah. Komandan Lapangan Satgas COVID-19 RSD Wisma Atlet Letkol TNI Laut M. Arifin menyebut bahwa kapasitas keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) saat ini mulai merangkak menjadi 26 persen dalam satu pekan terakhir.

Sebelumnya, keterisian BOR Wisma Atlet telah mengalami stagnasi dan penurunan selama hampir 2 bulan belakangan. Rata-rata keterisian BOR Wisma Atlet kala itu berada di angka 20 persen. "Jadi, Januari akhir mulai turun, Februari turun, Maret-April juga, kemudian dua minggu setelah libur Paskah itu jadi 21 persen, merangkak naik menjadi 26 persen keterisian tempat tidurnya," ujar Arifin saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (28/4).


Arifin menjelaskan mayoritas pasien yang dirawat saat ini merupakan warga terpapar COVID-19 dengan gejala ringan hingga sedang. Namun, jumlah pasien tersebut lebih banyak dibanding pasien tanpa gejala atau OTG.

Seluruh pasien saat ini tengah dirawat di tiga tower Wisma Atlet yakni 5, 6 dan 7. Sementara untuk tower 4 saat ini belum difungsikan kembali karena pasien yang dirawat dalam beberapa bulan terakhir mengalami penurunan. "Jadi dulu libur natal dan tahun baru kan 90 persen full, hanya ini karena berkurang tower 4 closed sekarang," imbuhnya.

Atas kejadian tersebut, Arifin berharap ke depannya tidak ada lagi peningkatan kasus dan penambahan pasien COVID-19 dalam waktu dekat. Selain itu, ia juga turut was-was mengingat sebentar lagi akan memasuki libur lebaran 2021. Ia khawatir akan ada lonjakan kasus COVID-19 usai libur lebaran.

Sebab, seperti yang diketahui libur panjang menjadi penyumbang terbesar atas kasus COVID-19 di Indonesia. Seperti yang terjadi di tahun sebelumnya, penambahan jumlah kasus positif COVID-19 baik secara harian maupun kumulatif melonjak hingga 93 persen imbas libur lebaran 22-25 Mei 2020.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait