Jokowi Ternyata 'Contek' Jurus Pengendali Wabah India yang Kini Disapu Tsunami COVID-19?
Instagram/jokowi
Nasional

India kini berhadapan dengan tsunami COVID-19. Sedangkan beberapa bulan sebelumnya, Jokowi memuji hingga mengadopsi strategi pengendalian wabah yang dilakukan di India.

WowKeren - India sempat menjadi salah satu negara yang dipuji terkait dengan pengendalian pandemi COVID-19. Namun pujian itu "ambyar" mengingat kini negeri Bollywood bahkan dihadapkan dengan "tsunami" COVID-19 yang menginfeksi sampai 300 ribu lebih orang dalam sehari.

Situasi ini turut dikhawatirkan pemerintah Indonesia, apalagi karena konon sejumlah WN India sudah "kabur" ke Tanah Air dan bahkan lolos dari kewajiban karantina. Namun ingatkah Anda bahwa Indonesia ternyata pernah mengadopsi strategi pengendalian wabah COVID-19 di India?

Hal inilah yang disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo ketika memberi arahan kepada kepala-kepala daerah se-Indonesia, Kamis (29/4). Ia mengakui belajar dari cara India mengendalikan wabah COVID-19, namun Jokowi memastikan langkah itu diambil sebelum tsunami Corona melanda.

"Saya ingat Januari kita telepon ke Menkes India (untuk bertanya) 'kuncinya apa?'" kata Jokowi, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden. "Kuncinya adalah micro lockdown, sehingga kita adopsi di sini, PPKM Skala Mikro."


Memang Jokowi mulai menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro setelah melakukan pembicaraan dengan otoritas kesehatan India. Kala itu India tengah dalam posisi prima karena dianggap berhasil mengendalikan pandemi, sedangkan strategi PPMK Mikro juga dianggap berhasil oleh pemerintah Indonesia.

Namun nyatanya saat ini India dihadapkan dengan lonjakan besar-besaran kasus COVID-19. Sistem kesehatan di negara itu mulai kolaps, banyak pasien yang tidak bisa ditangani tenaga medis, hingga kekurangan tabung oksigen bagi para pasien kritis.

Jokowi pun menyoroti krisis tersebut dan mewanti-wanti agar jangan sampai terjadi di Indonesia. "Ini yang menjadi kehati-hatian kita semuanya, hati-hati perkembangan di India. Tidak hanya di India, ada di Turki dan Brasil dan beberapa di Uni Eropa, hati-hati," tegas Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo itu pun mengimbau setiap kepala daerah untuk mengikuti perkembangan kasus COVID-19 di wilayah masing-masing. "Begitu naik sedikit, segerakan untuk ditekan kembali agar kasus menurun," pungkas Jokowi.

Salah satu langkah yang ditempuh pemerintah untuk mencegah krisis serupa terjadi adalah melarang mudik Lebaran. Kendati demikian, Jokowi mengaku cemas masih ada 18,9 juta masyarakat Indonesia yang bisa nekat mudik.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait