Praktik Rapid Test Bekas Mulai Sejak 2020, Tersangka Akui Utamakan Pakai Alat Daur Ulang
AP Photo/Jens Meyer
Nasional

Kimia Farma Bandara Kualanamu kedapatan menggelar layanan rapid test antigen dengan menggunakan alat bekas, yang ternyata sudah dipraktikkan sejak Desember 2020. Begini pengakuan selengkapnya.

WowKeren - Praktik rapid test antigen bekas yang dilakukan oknum tak bertanggung jawab di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara tengah menjadi sorotan luas. Polda Sumut pun telah menetapkan 5 tersangka dalam kejadian ini.

Kelimanya adalah PM, DP, SP, MR, dan RN, dengan salah satunya merupakan Pelaksana Tugas Branch Manager Laboratorium Kimia Farma Medan di Jalan RA Kartini. Dan baru-baru ini terungkap pula bahwa praktik curang tersebut telah dilakukan sejak Desember 2020.

"Dari hasil pengungkapan Ditreskrimsus Polda Sumut, kegiatan daur ulang stik COVID-19 ini sudah dilakukan sejak Desember 2020," jelas Kapolda Sumut, Irjen Pol Panca Putra di Medan, Kamis (30/4). Kegiatan ini dilakukan di Laboratorium Kantor Kimia Farma di Jalan RA Kartini Medan dengan modus seperti yang diungkap di sini.

"Oleh para pelaku, stik yang sudah digunakan dikumpulkan. Kemudian dicuci, dibersihkan, dan dikemas kembali. Selanjutnya dikirim ke Bandara Kualanamu," kata Panca, dilansir dari Antara.


Salah satu tersangka yang merupakan manajer Kimia Farma itu pun mencoba memberi penjelasan. Ia hendak menjelaskan kronologis mengapa sampai "terjebak" dalam praktik curang ini, namun Panca menegaskan sebaiknya semua disampaikan saat pemeriksaan.

"Jadi pada bulan Desember, jumlah manifes sangat penuh (karena) Natal dan Tahun Baru," tutur sang manajer sebelum disetop oleh Panca. Namun ia menegaskan awalnya memerintahkan anak buahnya untuk menggunakan stik swab baru.

"(Tetapi) ada digunakan stik bekas. Sebagai bisnis manajer, tidak langsung terjun ke situ. Itu yang ingin saya jelaskan," katanya.

Mirisnya, para tersangka ternyata lebih mengutamakan penggunaan stik swab yang sudah didaurulang dan baru memakai yang baru jika alat-alat bekas ini sudah habis. Hanya saja, reagensia untuk rapid test antigen yang dipakai masih baru.

"Kami gunakan yang lama atau yang bekas, ada juga yang baru. Jadi buka yang baru ketika tak ada stok (yang bekas) lagi. Kan setiap hari diantar, tiap hari ada pasien. Selagi stok lama masih ada, kami pakai," pungkas mereka.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru