PMI Dari Malaysia Positif COVID-19, IDI Ingatkan Indonesia Tetap Waspada
Unsplash/Mufid Majnun
Nasional

Para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pulang dari Malaysia dinyatakan positif COVID-19. Hal itu mendapatkan tanggapan dari Ketua Satgas COVID-19 Pengurus Besar IDI Zubairi Djoerban.

WowKeren - Virus COVID-19 masih menjadi wabah global yang sampai sekarang sedang ditangani oleh negara-negara di dunia, termasuk Indonesia. Pandemi COVID-19 nyatanya telah memasuki gelombang kedua dan bahkan ketiga di beberapa negara.

Di Indonesia sendiri kasus COVID-19 masih cukup tinggi meski telah mengalami penurunan. Kendati demikian, Ketua Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban mengingatkan untuk tetap waspada dan hati-hati.

Hal itu disampaikannya melalui cuitannya di akun Twitter pribadinya, @ProfesorZubairi. Zubairi mengingatkan hal tersebut bersamaan dengan kondisi Malaysia yang mengalami lonjakan kasus COVID-19. Ia menilai lonjakan kasus di Malaysian bisa saja terjadi juga di Indonesia.

"Tolong jangan remehkan ini, kita tahu apa yang terjadi dengan India," tulis Zubairi di Twitter pada Selasa (4/5). "Waspada dan bersiap dengan segala kemungkinan."


Lonjakan kasus COVID-19 di Malaysia itu juga berdampak ke Indonesia. Sebanyak 200 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dulunya bernama Tenaga Kerja Indonesia (TKI), yang bekerja di Malaysia dinyatakan positif COVID-19 setibanya di Indonesia. Menanggapi hal tersebut, Zubairi meminta pemerintah lebih ketat dalam mengontrol pekerja migran yang kembali pulang ke Indonesia.

"Gelombang itu mendekat ke Indonesia? Bisa saja," imbuhnya. "Lihat Malaysia sekarang, kasus COVID-19-nya meningkat signifikan, Lockdown pun diberlakukan di beberapa kota."

Menurut Zubairi, pemerintah juga harus lebih memperketat penyaringan terhadap para pekerja migran yang tiba di Indonesia. Hal itu dikarenakan mengontrol kedatangan pekerja migran merupakan kunci pengendalian kasus COVID-19.

Lebih lanjut, pemerintah juga diminta untuk bersiap atas segala kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi di Indonesia, termasuk lonjakan yang tinggi kasus COVID-19. Salah satunya adalah menyiapkan stok oksigen agar tidak terganggu seperti yang terjadi di India. Zubairi juga berharap pemerintah bisa melakukan mitigasi persediaan stok oksigen.

"Bukan berharap yang buruk, tapi ada baiknya kita dorong pemerintah menyiapkan stok oksigen untuk keperluan darurat," tulisnya di Twitter, Senin (3/5). "Seperti mendesentralisasi stok di beberapa daerah, sehingga segera tersedia jika suplai terganggu."

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait