Pada Kamis (6/5), Ketum Partai Demokrat AHY menyambangi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Banyak pihak yang mengasumsikan pertemuan tersebut untuk membahas Pilpres 2024.
- Wahyu
- Jumat, 07 Mei 2021 - 14:52 WIB
WowKeren - Pemilihan presiden Indonesia memang masih tiga tahun lagi. Akan tetapi isu-isu mengenai siapa yang akan maju menjadi calon presiden 2024, saat ini sudah menjadi perbincangan publik.
Pada Kamis (6/5) kemarin, Agus Harimurti Yudhoyono selaku Ketua Umum Partai Demokrat menyambangi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Pertemuan itu terjadi di Balai Kota, Jakarta Pusat. AHY sapaan akrabnya, mengaku jika pertemuan tersebut hanya sebatas silaturahmi.
AHY mengaku bahwa dirinya sudah merencanakan akan bersilaturahmi dengan Anies. "Saya akan bersilaturahmi dengan Gubernur DKI Jakarta Pak Anies yang sudah lama sebetulnya saya niatkan dan rencanakan, tapi baru kali ini (terlaksana)," ujar AHY, Kamis (6/5).
Pertemuan tersebut disebut-sebut juga membahas soal Pilpres 2024. Akan tetapi, AHY telah menepis kabar tersebut. "Belum, kita tidak berbicara ke sana (Pilpres 2024) ya, kita ini sedang sama-sama menjalankan amanah," jelas AHY.
Amanah yang dimaksudkan AHY yakni tentang Anies saat ini masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga 2022. Sedangkan dirinya juga masih dipercaya sebagai Ketum PD selama 5 tahun.
AHY menjelaskan bahwa dalam pertemuan tersebut membahas tentang situasi negeri yang membutuhkan kehadiran semua elemen masyarakat, baik dari pemerintah maupun partai politik.
Selain itu, AHY juga menyampaikan bahwa pertemuan tersebut turut membahas Jakarta. "Di bulan suci Ramadan bisa menyambut silaturahmi, berdiskusi, membicarakan berbagai hal tentang Jakarta, tentang Indonesia," imbuhnya.
Pertemuan yang berlangsung selama satu jam itu juga membahas mengenai isu kudeta yang menimpa AHY. Anies berharap insiden yang telah dilalui itu justru bisa membuat Demokrat semakin solid.
"Partai Demokrat baru saja melewati ujian yang tidak sederhana," tutur Anies. "InsyaAllah ini akan membuat kepemimpinan makin solid, partai juga makin solid, dan memberi manfaat bagi semua."
Sebagai pengingat, AHY sempat akan dikudeta oleh Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang yang menunjuk KSP Moeldoko sebagai ketuanya. Akan tetapi hal tersebut tidak berhasil dilakukan karena Kementerian Hukum dan HAM telah menolak hasil KLB tersebut.
(wk/wahy)
