Ditarget Mulai Mei, Vaksin Gotong Royong Patok Tarif Rp1 Juta Per Orang
Unsplash/Sam Moqadam
Nasional

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap satu peserta Vaksin Gotong Royong akan dikenai biaya Rp1 juta yang setara dengan penerimaan 2 dosis vaksin.

WowKeren - Belakangan Indonesia kian gencar mempersiapkan Vaksinasi Gotong Royong, yakni memberikan vaksin COVID-19 untuk kalangan pekerja dengan melibatkan pihak swasta. Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga sebelumnya menyampaikan program ini siap digelar mulai Senin (17/5) pekan depan.

Namun diketahui pula vaksin gotong royong bersifat berbayar. Dan disampaikan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, per orang akan dikenai biaya Rp1 juta untuk bisa menebus program vaksin ini.

Dijelaskan lebih rinci oleh Airlangga, per dosis harga vaksin dan layanannya setara Rp500 ribu. Angka serupa sebelumnya telah disampaikan Bio Farma namun kala itu belum ada kepastian.

"Harga vaksin Rp375 ribu per dosis dan penyuntikkan Rp125 ribu," terang Airlangga dalam konferensi persnya, Senin (10/5). "Total Rp500 ribu (1 dosis)."

Untuk memenuhi kebutuhan vaksin gotong royong, Airlangga mengungkap pemerintah telah menyiapkan hingga 500 ribu dosis vaksin Sinopharm. Namun pemerintah sendiri telah meneken kontrak pengadaan 7,5 juta dosis vaksin Sinopharm dengan perusahaan tersebut.


Selain Sinopharm, pemerintah juga akan memakai vaksin merek CanSino untuk kebutuhan vaksin gotong royong. Menurut Ketua Umum Partai Golkar itu total ada 5 juta dosis vaksin CanSino yang disiapkan.

Namun menurut Airlangga, program ini kemungkinan baru bisa dilakukan per akhir bulan. "Tentu vaksin gotong royong ini diharapkan bisa dilaksanakan nanti akhir bulan Mei ini," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani, menyatakan bahwa sasaran utama Vaksin Gotong Royong adalah para pelaku UMKM. Selain itu para pekerja padat karya, terutama di zona merah atau daerah sebaran virus Corona tinggi, turut menjadi target.

"Kami berikan kepada kombinasi antara UMKM yang mendaftar melalui kadin dan perusahaan-perusahaan," papar Rosan kepada CNN Indonesia, Rabu (5/5) pekan lalu. Lebih spesifik, seperti dijelaskan Wakil Ketum Kadin, Shinta Widjaja Kamdani, sudah terdapat 17.832 perusahaan dengan 8,6 juta peserta yang mendaftar vaksin melalui Kadin.

"Tapi sekali lagi, bukan berarti yang enggak dapat. Ini hanya menunggu giliran," pungkas Shinta menegaskan, mengingat jumlah peserta yang telah membludak.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait