Menteri Sosial Tri Rismaharini Siapkan 'Mata Kuliah' Khusus Setara 20 SKS
Instagram/tri.rismaharini
Nasional

Demi perbaikan kualitas bansos di Indonesia, Menteri Sosial Tri Rismaharini menyiapkan mata kuliah lapangan khusus setara dengan 20 SKS untuk mahasiswa. Begini penjelasan selengkapnya.

WowKeren - Kementerian Sosial (Kemensos) diketahui mendata ulang terkait Nomor Induk Keluarga (NIK) untuk mendapatkan bantuan sosial (bansos). Hal itu dilakukan agar penerima bansos tepat sasaran.

Menteri Sosial Tri Rismaharini menggandeng beberapa kampus untuk membantu mencocokkan NIK penerima bansos Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Hal ini dilakukan guna mempercepat proses pencocokan data di seluruh Indonesia.

Adapun kampus yang akan digandeng oleh Risma adalah Politeknik Banyuwangi, Universitas Cendrawasih (Uncen) Papua, serta kampus di Nusa Tenggara Timur (NTT). Kemensos bakal merekrut mahasiswa yang nantinya akan ditugaskan ke lapangan untuk membantu proses pencocokan NIK sekaligus analisis kemiskinan.

Menurut Risma kegiatan tersebut setara dengan bobot kuliah 20 sks. Sementara untuk pendaftarannya akan dibuka mulai 1 Agustus 2021. Mahasiswa yang lolos akan mendapatkan pelatihan, fasilitas, serta ada biaya untuk transportasi.


"Saya sudah berkomunikasi dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) terkait Kampus Merdeka dengan memberdayakan para mahasiswa," tutur Risma dalam keterangan tertulis, Selasa (11/5). "Pelibatan mahasiswa dengan bobot 20 sks, tak sekadar padankan NIK namun lebih kepada analisis kemiskinan di daerah.

Sebelumnya, Kemensos juga telah menggandeng pemerintah daerah (pemda) dan Lembaga Sosial Kemasyarakatan (LSM/NGO) untuk memberdayakan Komunitas Adat Terpencil (KAT) Suku Anak Dalam (SAD) di Jambi. Pemberdayaan tersebut juga dengan memberikan bansos kepada mereka.

Pada 11 Maret lalu, dengan didampingi oleh Dirjen Adminduk Kementerian Dalam Negeri Zudan, Pemda, serta LSM/NGO Warsi meninjau langsung lokasi KAT SAD di Provinsi Jambi. Tak hanya untuk meninjau, kedatangan Risma tersebut juga untuk merekam NIK KAT SAD.

Hingga saat ini perekaman NIK masih terus dilakukan guna mendata warga KAT SAD agar bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah, baik bansos maupun yang lainnya. Kendati demikian, para petugas mendapatkan berbagai rintangan dalam proses perekaman di lapangan.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait