Pasien Zero COVID-19 Disebut Tinggal Dekat Institut Virologi Wuhan, Virus Benar Bocor dari Lab?
Wikimedia Commons/Ureem2805
Dunia

Seorang wanita berusia 61 tahun diduga sebagai 'Pasien Nol' COVID-19 yang ternyata bertempat tinggal tak jauh dari Institut Virologi Wuhan, menguatkan kembali dugaan bahwa wabah akibat kebocoran lab.

WowKeren - Pencarian pasien pertama COVID-19 masih terus dilakukan di tengah upaya penelusuran asal-muasal wabah penyakit pernapasan ini. Dan baru-baru ini muncul dugaan "pasien Su" alias pasien pertama infeksi virus Corona yang diduga merupakan seorang wanita berusia 61 tahun.

Dilansir dari Mirror, "pasien Su" ini merupakan wanita lansia yang ternyata bertempat tinggal sekitar 3 mil dari Institut Virologi Wuhan Tiongkok. Peneliti data Gilles Demaneuf dari organisasi daring DRASTIC menemukan jejak bahwa wanita terkait dilaporkan sakit dengan gejala serupa infeksi COVID-19 pada November 2019 dan dilarikan ke RS Rongjun Wuhan.

"Kami berhasil memastikan namanya, usia, dan alamat dari orang yang dicurigai sebagai pasien perdana sekitar sebulan sebelum kasus pertama dilaporkan," kata Demaneuf, Minggu (30/5). "Alamatnya tepat di sebelah Jalur 2 Subway dan tidak jauh dari RSUD yang merawat pasien-pasien pertama dengan gejala COVID-19."

Padahal kasus perdana yang dilaporkan Tiongkok dan diakui sebagai pasien pertama COVID-19 adalah pada 8 Desember 2019. Temuan ini pun sontak kembali menguatkan dugaan bahwa virus Corona yang kini mewabah luas adalah akibat kelalaian berupa kebocoran laboratorium, dalam hal ini Institut Virologi Wuhan.


Kembali menguatnya dugaan ini menyebabkan beberapa pihak hidup dalam tekanan, termasuk seorang petualang yang juga pemburu kelelawar. Tian Junhua dan rekan-rekannya dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Wuhan rupanya sempat diterjunkan untuk berburu sejumlah sampel baru kelelawar untuk diteliti lebih jauh.

Bahkan belakangan beredar video yang menunjukkan aktivitas perburuan Tian Junhua dan rekan-rekannya, yang kemudian dikaitkan dengan wabah COVID-19. Pasalnya dalam kesempatan itu mereka blak-blakan mengakui tengah mencari kelelawar den mengidentifikasi penyakit di hewan tersebut.

"Jika tak mengenakan pelindung, kulit kita bisa dengan mudah berkontak dengan feses kelelawar dan zat-zat terkontaminasi lainnya, atau yang berarti cukup berisiko," kata Tian, dikutip dari The New York Times, Jumat (4/6). "Kami harus hidup beberapa hari di dalam gua, tanpa sinyal telepon, tanpa suplai. Ini benar-benar menakutkan."

Video ini bukanlah video amatir melainkan dokumentasi resmi otoritas sains Tiongkok dan media CCTV pada 10 Desember 2019. Video ini pun semakin menguatkan dugaan bahwa pandemi COVID-19 yang dihadapi dunia saat ini adalah imbas dari aktivitas manusia, meski sebelumnya CDC Wuhan membantah melakukan aktivitas penelitian terkait kelelawar dan virus Corona sebelum wabah meluas.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru