Nora Alexandra mengaku badannya belum terbiasa kembali tidur dengan sang suami, Jerinx SID setelah 10 bulan terpisah. Meski begitu, ia nampaknya tetap senang dan justru semakin bersyukur.
- Marina Larasati
- Jumat, 11 Juni 2021 - 17:20 WIB
WowKeren - Nora Alexandra begitu bahagia ketika suami tercintanya, Jerinx SID akhirnya bebas dari penjara pada Selasa (8/6) lalu. Lewat akun Instagram-nya, Nora sempat membagikan cerita kocaknya bisa tidur lagi bersama Jerinx setelah 10 bulan terpisah.
Nora senang lantaran kini tak harus tidur sendiri lagi. "Akhirnya malam ini tidak tidur sendiri, papa," kata Nora Alexandra dalam video yang dibagikannya di InstaStory.
Berpisah dengan sang istri selama 10 bulan tentunya juga membuat Jerinx rindu. Ia bahkan rela memanjakan Nora dengan cara memijit kakinya. "Citra saya kembali ke tulang pijat," sahut Jerinx yang tidur di samping Nora.
Namun, cerita tak terduga diungkap Nora keesokan paginya. Menurut sang model, badannya kaget karena lama tak tidur bersama Jerinx.
"Akibat 10 bulan nggak ketemu suami, sekalinya ketemu dan bobok bareng lagi malah puyeng akunya, kaget badanku astaga," ceritanya.
Kendati demikian, Nora tetap merasa bahagia bisa kembali bersama suaminya. Ia juga membagikan beberapa potret bersama Jerinx saat sedang melaksanakan tradisi melukat. Senyum ceria tak dapat disembunyikan dari wajah keduanya.
"Terima kasih sudah kembali, semoga bisa mendampingi aku sampai aku tua, jangan lagi ditinggalin ya. Kamu juga berhak kok bahagia untuk dirimu sendiri dan rumah tanggamu," ungkap Nora.
Momen bebasnya Jerinx ini juga disambut antusias oleh para sahabat dan masyarakat Bali. Meski tak menyambut Jerinx tepat saat pulang dari penjaran, mereka beramai-ramai mengucapkan perasaan senangnya di Instagram masing-masing.
Sementara itu, Jerinx sendiri terlibat kasus hukum setelah dianggap menyebarkan ujaran kebencian soal "IDI Kacung WHO". Sang pengacara, I Wayan Gendo Suardana mengatakan bahwa Jerinx mendapatkan kebebasan murni. Padahal menurut Wayan, Jerinx punya kesempatan mendapat asimilasi Covid-19.
(wk/lara)
