Potret Ngeri Ledakan COVID-19 RI: Wisma Atlet Bisa Penuh Dalam Sepekan
AFP
Nasional

Indonesia melaporkan 8.000 kasus baru COVID-19 selama 2 hari berturut-turut. Ledakan kasus COVID-19 di sejumlah daerah memang mulai membuat sistem kesehatan ikut kolaps.

WowKeren - Indonesia tengah dihadapkan dengan bayang-bayang krisis kesehatan imbas ledakan wabah COVID-19. Bahkan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan kasus baru yang menembus angka 8.000 selama 2 hari terakhir.

Memang sebelumnya Indonesia bahkan pernah mencapai angka yang lebih tinggi, namun sejak Februari 2021 kemarin kasus baru COVID-19 terus bisa dikendalikan di angka 4-6 ribu. Dan di tengah krisis tersebut, Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito mengingatkan bahwa kenaikan kasus bisa lebih tinggi lagi dari angka tersebut.

"Kenaikan ini tentunya menjadi peringatan keras untuk kita semua," ujar Wiku dalam keterangannya, Sabtu (12/6). "Mengevaluasi sekaligus bersiap dalam menghadapi kemungkinan kenaikan kasus yang lebih tinggi lagi."

Seolah belum cukup mengerikan, potret perkembangan pasien COVID-19 yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet juga tidak bisa dipandang remeh. Bahkan pihak pengelola menuturkan RSD Wisma Atlet kemungkinan tak lagi bisa menampung pasien baru dalam sepekan ke depan jika situasi di lapangan tak segera dikendalikan.


"Kalau seperti ini terus kita nggak lama, seminggu lagi penuh. Kita terus imbau masyarakat untuk bisa ikut mengendalikan Corona," tegas Koordinator Humas dan Komandan Lapangan RSD Wisma Atlet, Letkol Laut Muhammad Arifin.

Menurut Arifin, saat ini Tower 5 Wisma Atlet sudah berhenti menerima pasien, begitu pula Tower 6 dan 7. Sekarang yang tersisa tinggal Tower 4 yang tingkat keterisiannya pun sudah mencapai 30 persen.

"Dari kemarin, sudah tiga hari ini, yang kemarin sempat 400 (pasien) lebih yang masuk. Ini masih banyak tiga hari ini," jelas Arifin. Pihak pengelola pun berusaha mengendalikan laju pasien yang masuk RSD Wisma Atlet, termasuk dengan hanya mengizinkan mereka yang bergejala untuk dirawat di sana.

Ledakan COVID-19 ini pun bukan tanpa alasan, termasuk disebabkan oleh libur Lebaran beberapa waktu lalu. Karena itulah pemerintah berusaha kembali mengendalikannya dengan menerapkan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro yang diklaim efektif.

"Penerapan PPKM Mikro secara bertahap di seluruh provinsi, terbukti efektif menurunkan kasus COVID-19 di tingkat nasional," terang Wiku. "Penurunan kasus di Pulau Jawa sangat drastis, bahkan mencapai 70 persen dari puncak kasus."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru