Pemerintah Diminta Tunda Sekolah Tatap Muka Imbas Adanya Lonjakan Kasus COVID-19
Wikimedia Commons/adityamanutd
Nasional

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengaku telah mengingatkan pemerintah soal potensi lonjakan kasus virus corona (COVID-19) sebelum Idul Fitri 2021 lalu.

WowKeren - Sejumlah wilayah di Indonesia mengalami lonjakan kasus virus corona (COVID-19) belakangan ini. Kasus positif COVID-19 harian Indonesia juga kembali naik di kisaran 7 ribu hingga 9 ribu dalam sepekan terakhir ini.

Pemerintah lantas diminta untuk menunda pembelajaran tatap muka (PTM) menyusul adanya lonjakan kasus COVID-19 tersebut. "Mungkin ada beberapa hal rencana yang perlu dievaluasi pemerintah. Mungkin ditunda sedikit, antara lain soal kehadiran dalam anak sekolah," ungkap Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen pada Selasa (15/6).

Dasco mengaku telah mengingatkan pemerintah soal potensi lonjakan COVID-19 sebelum Idul Fitri 2021 lalu. Dengan adanya peningkatan kasus COVID-19 di Tanah Air saat ini, Dasco pun meminta agar pemerintah mengambil langkah-langkah taktis demi menghambat lonjakan tersebut. Salah satunya adalah dengan menunda PTM di sekolah.

"Kebijakan (sekolah) itu kan dibuat sebelum ada lonjakan tinggi di beberapa daerah," ungkap Dasco. "Mungkin ini agak ditunda dua bulan, tiga bulan pelaksanaan sambil menunggu situasi COVID-19 yang mudah-mudahan lonjakan bisa diatasi."


Selain menunda PTM, Dasco juga menyarankan agar pemerintah membuat sanksi dalam penanganan kasus COVID-19 saat ini. Adapun kebijakan dan sanksi tersebut nantinya dapat menyesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing.

"Ya tentunya nanti kita minta pemerintah membuat kebijakan dalam sanksi, itu disesuaikan dengan daerah dan kondisi masing-masing," kata Dasco.

Sebagai informasi, pemerintah memutuskan untuk mulai menerapkan PTM secara terbatas pada tahun ajaran baru 2021/2022 atau bulan Juli mendatang. Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim pun menegaskan bahwa sekolah harus menyediakan opsi PTM terbatas. Namun PTM terbatas juga sudah dapat dilakukan tanpa harus menunggu bulan Juli 2021 mendatang.

Oleh sebab itu, pemerintah kini berupaya untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 terhadap tenaga pendidik. "Mudah-mudahan, sampai pertengahan bulan Juli sudah bisa diselesaikan," jelas Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek Jumari saat dikonfirmasi CNN Indonesia TV, Jumat (11/6).

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait