Thailand Mau Buka Kembali Negaranya dalam 120 Hari, Siapkan Vaksin Bagi Tunawisma
Pixabay
Dunia

Peneliti Institute of Asian Studies Chulalongkorn University mengatakan para tunawisma memiliki hak yang sama untuk mendapatkan kesejahteraan kesehatan dari pemerintah.

WowKeren - Thailand berencana untuk membuka kembali negaranya dalam 120 hari ke depan. Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha mengatakan jika pembukaan kembali negara dengan cepat adalah cara penting untuk bisa memulihkan ekonomi.

"Waktunya sekarang telah tiba bagi kita untuk melihat ke depan," tegas PM. "Dan menetapkan tanggal kapan kita dapat sepenuhnya membuka negara kita dan mulai menerima pengunjung."

Pandemi di sana telah menyebabkan banyak orang kehilangan penghasilannya, terutama mereka yang berkecimpung dalam bidang pariwisata. Untuk itu, pemerintah mendorong agar pusat pariwisata bisa lebih cepat bergerak.

"Oleh karena itu, saya menetapkan tujuan agar kami dapat menyatakan Thailand terbuka penuh dalam waktu 120 hari dari hari ini," kata PM lagi. "Dan untuk pusat-pusat pariwisata yang siap, untuk melakukannya lebih cepat."


Lebih jauh, PM menyadari jika pembukaan kembali negaranya dalam waktu dekat bisa saja akan meningkatkan risiko infeksi. Namun ia mengatakan bahwa memulihkan ekonomi masyarakat juga tak kalah penting.

"Saya tahu keputusan ini datang dengan beberapa risiko karena ketika kita membuka negara, akan ada peningkatan infeksi, tidak peduli seberapa baik tindakan pencegahan kita," ujarnya. "Tapi saya pikir, ketika kita mempertimbangkan kebutuhan ekonomi masyarakat, sekarang saatnya bagi kita untuk mengambil risiko yang diperhitungkan itu."

Selain itu, negara ini juga tengah mempersiapkan upaya vaksinasi bagi tunawisma. Uthen Chanakul, kepala Divisi Perlindungan Kesejahteraan dan Promosi Kualitas Hidup, mengatakan departemen telah bekerja sama dengan lembaga lain untuk mengatur vaksinasi untuk kelompok awal tunawisma.

Dia mengatakan kementerian menemukan bahwa beberapa tunawisma tidak memiliki kartu identitas. Departemen khawatir akan sulit untuk melacak mereka guna memastikan mereka mendapatkan dua dosis vaksin dengan merek yang sama dalam jangka waktu yang ditentukan.

Anuk Pitukthanin, peneliti Institute of Asian Studies, Chulalongkorn University, mengatakan para tunawisma memiliki hak yang sama untuk mendapatkan kesejahteraan kesehatan dari pemerintah. Banyak yang kehilangan pekerjaan selama krisis ekonomi, sehingga mereka harus menjadi kelompok sasaran prioritas.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait