Happy Hypoxia di Kalangan Pasien Muda COVID-19 Sumbang Kenaikan Okupansi RS di Malaysia
Unsplash/Yusdi Hassan
Dunia

Pasien COVID-19 dari kalangan pemuda tanpa gejala yang memiliki kondisi itu menjadi penyebab kenaikan 35 persen jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit.

WowKeren - Gejala yang dialami oleh masing-masing individu yang terpapar COVID-19 memang berbeda satu sama lainnya. Salah satu gejala yang sering muncul adalah "happy hypoxia".

Di Malaysia, pasien COVID-19 dari kalangan pemuda tanpa gejala yang memiliki kondisi tersebut dilaporkan telah menjadi salah satu penyebab kenaikan 35 persen jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit di bawah naungan dua kategori terparah sejak awal Mei. Hal itu sebagaimana dikatakan oleh Kementerian Kesehatan.

Terkait kategori ini, ada lima di Malaysia. Kategori 1 adalah orang yang tertular COVID-10 tapi tidak memiliki gejala. Kategori 2 adalah gejala tanpa pneumonia sedangkan kategori 3 adalah gejala dengan pneumonia.

Pasien akan dimasukkan ke kategori 4 jika memiliki gejala dan menderita pneumonia dan membutuhkan oksigen tambahan. Kategori 5 adalah untuk pasien simtomatik, menderita pneumonia, membutuhkan oksigen tambahan dan memiliki komplikasi multi-organ.


Di Twitter, kementerian mencantumkan beberapa alasan peningkatan penerimaan pasien COVID-19 di rumah sakit untuk kategori paling parah, yakni dua terakhir: 4 dan 5. Salah satu faktornya adalah banyaknya pasien muda yang mengalami happy hypoxia.

"Salah satu faktornya adalah terjadinya happy hypoxia di antara pasien muda," kata kementerian. "Yang tidak menyadari masalah penurunan oksigen hingga situasinya menjadi lebih serius."

Dalam cuitan tersebut, ia juga melampirkan penjelasan happy hypoxia di kalangan pasien muda dan sehat. Itu adalah kondisi dimana pasien tidak menunjukkan gejala apapun. Mereka tidak menyadari bahwa mereka sedang mengalami masalah kekurangan oksigen hingga kondisi kesehatan mereka menjadi serius.

Penyebab lain yang tercatat dalam peningkatan 35 persen pasien rawat inap COVID-19 Kategori 4 dan Kategori 5 adalah infeksi varian COVID-19 yang lebih agresif. Yang mana, saat ini masih belum ada pengobatan khusus yang tersedia untuk COVID-19 sehingga pasien menjadi kurang responsif terhadap pengobatan pendukung yang ada dibandingkan dengan tahap awal pandemi.

Sementara itu, Malaysia telah memperkenalkan rencana pemulihan COVID-19 yang terdiri dari empat fase. Saat ini Malaysia berada di bawah Fase Satu, yang rencananya akan beralih ke Fase Dua pada Juli.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru