Sebabkan 125 Ribu Warga Mengungsi, Malaysia Ingatkan Potensi Banjir Masih Berlanjut
AFP/Mohd Rafsan
Dunia

Pada Minggu (2/1) ini saja setidaknya 8.000 warga diungsikan karena banjir yang terjadi di 7 negara bagian Malaysia. Otoritas setempat melaporkan total 50 warga meninggal karena banjir.

WowKeren - Banjir besar di Malaysia tak jua surut meski sudah beberapa pekan berlalu. Bahkan 7 negara bagian Malaysia masih terendam banjir hingga Minggu (2/1) hari ini, memaksa ribuan warga lain harus mengungsi.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana Malaysia (Nadma) melaporkan ada lebih dari 125 ribu warga yang terdampak oleh banjir akibat hujan deras tersebut. Menurut Nadma, ketujuh negara bagian yang terdampak adalah Kelantan, Terengganu, Pahang, Johor, Melaka, Negeri Sembilan, dan Sabah, yang menyebabkan 8.727 orang dibawa ke 128 pusat pengungsian yang tersedia.

Lebih detail diterangkan, 125.490 warga dilaporkan terdampak oleh bencana besar tersebut. Meski demikian, sebanyak 117.700 di antaranya sudah kembali ke rumah masing-masing, tentu saja setelah situasi dirasa lebih kondusif.


Namun yang memprihatinkan, banjir yang melanda hampir seluruh daratan Malaysia itu mengakibatkan 50 warga meninggal dunia. Inspektur Jenderal Polisi, Acryl Sani Abdullah Sani, juga mengungkap masih ada dua warga yang dilaporkan hilang akibat banjir tersebut.

Banjir boleh dikategorikan sebagai bencana yang awam terjadi di pesisir timur Malaysia, terutama akibat musim monsun yang terjadi setiap tahunnya sekitar bulan Oktober hingga Maret. Namun banijr yang datang biasanya tidak sebesar ini, yang juga diperburuk oleh hujan sangat deras pada 17 Desember 2021 kemarin.

Bahkan ancaman banjir ini masih terus disuarakan lantaran Badan Meterologi Malaysia memperingatkan soal hujan deras yang akan terus terjadi dalam beberapa waktu ke depan. Departemen Irigasi dan Drainase Malaysia juga mengingatkan potensi gelombang tinggi di pesisir barata pada 2-5 Januari 2022.

Besarnya banjir membuat pemerintah Malaysia bergegas mengucurkan dana bantuan hingga MYR1,4 miliar (setara Rp4,77 triliun), baik dalam bentuk uang tunai maupun bantuan-bantuan lain, untuk para korban banjir. Meski demikian, pemerintah Malaysia di bawah arahan Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob terus menuai kritikan karena dianggap lamban dalam menangani banjir yang terjadi.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru