Ngeri! Ribuan Sampah Rapid Test COVID-19 Bertebaran di Selat Bali
pixabay.com/Ilustrasi/Alexandra_Koch
Nasional

Untuk menelusuri kasus tersebut, pihak kepolisian turut menggandeng pihak-pihak terkait guna memastikan apakah sampah-sampah tersebut termasuk ke dalam limbah medis.

WowKeren - Sebuah berita mengenai kejadian atau fenomena tertentu bisa dengan cepat menjadi viral di media sosial. Baru-baru ini, sebuah video memprihatinkan kembali menjadi perbincangan publik jagat maya.

Betapa tidak, dalam video tersebut terlihat ribuan sampah yang merupakan bekas rapid test antigen COVID-19. Sampah-sampah itu disebut berserakan di sepanjang pantai perairan Selat Bali, tepatnya di depan Terminal Sritanjung, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.

Diduga, limbah tersebut merupakan bekas rapid test antigen penumpang yang hendak menyeberang ke Pulau Bali. Danil, seorang nelayan yang juga kebetulan adalah perekam video tersebut, merasa terganggu dengan keberadaan sampah-sampah itu.

"Saya sempat videokan itu karena sangat mengganggu aktivitas kami sebagai nelayan. Akhirnya terlihat jorok dan berbahaya. Limbah medis kok dibuang ke laut," keluh Danil kepada detikcom, Senin (31/1). "Jumlahnya lumayan banyak, mungkin ada ribuan. Sangat memprihatinkan."


Adapun sampah medis tersebut berupa plastik pembungkus antigen, sarung tangan, masker, serta kertas hasil rapid test. Menanggapi hal ini, Polresta Banyuwangi pun segera turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan. Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Nasrun Pasaribu mengatakan saat ini pihak kepolisian tengah melakukan penelusuran.

"Begitu video tersebut viral dan ramai di pemberitaan, Satpolairud langsung turun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan," ujar Nasrun. "Saat ini kami terus melakukan penelusuran."

Untuk menelusuri kasus tersebut, pihak kepolisian turut menggandeng pihak-pihak terkait seperti ahli kesehatan dan juga instansi. Hal itu dilakukan guna memastikan apakah sampah-sampah tersebut termasuk ke dalam limbah medis atau tidak.

"Sebelumnya kita pastikan dahulu. Kita cari kepastian apakah itu limbah medis atau tidak. Kita akan bekerjasama dengan ahli kesehatan juga dengan instansi terkait untuk melakukan upaya tersebut," tambahnya.

Langkah serupa juga dilakukan oleh Dinas Kesehatan Banyuwangi. Kepala Dinkes Banyuwangi, Amir Hidayat mengatakan, pihaknya telah menerjunkan tim ke lapangan untuk menggali informasi untuk mengetahui dari mana sampah tersebut berasal. "Jadi kalau sudah yang seperti ini, APH (aparat penegak hukum) yang akan melakukan penindakan," jelasnya.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru