PM Kanada Justin Trudeau Positif COVID-19, 2 Anaknya Ikut Tertular
Instagram/justinpjtrudeau
Dunia

Trudeau mengakui bahwa pandemi yang telah berjalan selama dua tahun ini memang membuat frustrasi. Dalam lingkup keluarganya, kedua anaknya juga terinfeksi.

WowKeren - COVID-19 bisa menyerang siapa saja tanpa pandang bulu, tak terkecuali bagi pemimpin negara sekalipun. Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan pada Senin (31/1) bahwa ia rupanya positif virus itu.

CBC News melaporkan, lewat konferensi pers hari itu, Trudeau mengakui bahwa pandemi yang telah berjalan selama dua tahun ini memang membuat frustrasi. Dalam lingkup keluarganya, bukan hanya Trudeau saja yang positif namun kedua anaknya juga terinfeksi.

"Saya tahu pandemi ini membuat frustrasi," kata Trudeau. "Setelah dua tahun, pertempuran melawan COVID-19 masih mendominasi begitu banyak bagian kehidupan kita. Virus ini mempengaruhi kita semua. Dua anak saya sendiri sekarang telah tertular, dan pagi ini saya mengetahui bahwa saya dinyatakan positif COVID-19."

Trudeau tidak menunjukkan gejala dan mengaku merasa sehat-sehat saja. "Saya merasa sehat dan tidak memiliki gejala," lanjutnya.


Sementara itu, ia sekeluarga dipindahkan dari kediaman Rideau Cottage selama akhir pekan ketika konvoi pengemudi truk dan lainnya yang memprotes mandat vaksin berkumpul di Parliament Hill. Bahkan saat Trudeau melakukan konferensi pers pada Senin, pengunjuk rasa terus memblokir jalan-jalan di ibu kota pusat kota negara itu, Ottawa.

Adapun protes itu pada awalnya hanya berfokus pada mandat vaksin dari pemerintah federal untuk pengemudi truk lintas batas. Namun, seiring berjalannya waktu, gerakan protes meluas yang dikaitkan dengan langkah-langkah kesehatan masyarakat untuk menekan penyebaran COVID-19. Pada Sabtu (29/1), para pengunjuk rasa nekat melompat ke Makam Prajurit Tak Dikenal dan merusak patung atlet Terry Fox dengan bahan anti-vaksin.

Selain itu, Trudeau juga menyampaikan rasa terima kasih kepada warga Kanada yang menyumbang ke Shepherds of Good Hope, tempat penampungan tunawisma di Ottawa. Tempat itu juga tak luput dari sasaran pengunjuk rasa di mana mereka melecehkan staf, menurut CTV News.

"Semua warga Kanada memiliki hak untuk menyatakan pendapat atau ketidaksetujuan mereka dengan pemerintah," kata PM. "Tetapi mereka tidak memiliki hak untuk mengancam atau melecehkan sesama warga negara mereka atau menyebarkan pesan kebencian."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel