Masa Karantina Dipotong Jadi 5 Hari, Besok Garuda Indonesia Perdana Bawa 6 Orang Dari Jepang ke Bali
Nasional

Menurut Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Bali, Made Rentin, penerbangan perdana dari Bandara Narita Jepang tersebut hanya akan mengangkut enam orang penumpang.

WowKeren - Maskapai penerbangan Garuda Indonesia kembali membuka penerbangan internasional dengan rute Jepang-Bali mulai Kamis (3/2) besok. Menurut Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Bali, Made Rentin, penerbangan perdana dari Bandara Narita Jepang tersebut hanya akan mengangkut enam orang penumpang.

"Isinya cuma enam penumpang dan kita sudah menyatakan kesiapan," ujar Rentin pada Rabu (2/2).

Rentin menyatakan bahwa protokol kesehatan dan prosedur karantina telah disiapkan dalam menyambut kedatangan para wisatawan mancanegara (wisman) dari Jepang tersebut. Para wisman akan melewati pemeriksaan dari petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sesampainya di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, dan juga diminta menjalani tes swab PCR.

"Jadi, baru turun mereka cek suhu. Ketika suhunya normal lanjut ke box pemeriksaan PCR. Tapi kalau suhunya upnormal di atas ketentuan, nanti akan dibawa ke klinik khusus. KKP sudah menyiapkan klinik khusus untuk treatment awal dulu," paparnya. "Mereka, baru akan berangkat out dari bandara ketika hasil PCR keluar."


Penumpang disebutnya telah memesan hotel karantina di Grand Hyatt, Nusa Dua. Kedatangan wisman selanjutnya juga akan mengikuti prosedur serupa.

"Untuk berikutnya juga demikian. Setiap kedatangan mereka dari luar negeri, mereka sudah full booking, mereka datang ke Bali sudah membawa kelengkapan, sekaligus me-request tempat karantina," terangnya.

Di sisi lain, masa karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang masuk ke Indonesia telah dipangkas dari tujuh hari menjadi hanya lima hari. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menjelaskan bahwa kebijakan tersebut mempertimbangkan masa inkubasi COVID-19.

Oleh sebab itu, Sandiaga meminta hotel untuk menjaga nama baik Indonesia dengan menyediakan layanan karantina yang sesuai aturan. Menurutnya, pelaku usaha perhotelan juga harus ikut mempertahankan reputasi Indonesia sebagai negara yang diklaim berhasil mengendalikan pandemi.

"Pesan Pak Presiden (Joko Widodo), jangan sampai ada yang mencoreng niat baik dalam pengendalian dan jangan sampai ada kebocoran. Kami akan tindak tegas (pihak-pihak yang melanggar aturan) dan merangkul PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) sebagai penyedia fasilitas karantina," terang Sandiaga beberapa waktu lalu.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait